SORONG | Go Indonesia.id โ Di tengah cerahnya pagi di Kampung Jeflio, Distrik Mayamuk, nuansa haru dan semangat terasa menyatu. Setelah satu bulan penuh kebersamaan antara TNI dan warga, Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 resmi ditutup pada Rabu, 4 Juni 2025. Upacara penutupan yang dipimpin langsung oleh Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, S.Hub.Int., M.H.I., menjadi penanda berakhirnya sebuah kolaborasi yang telah menorehkan jejak pembangunan dan kedekatan antarsektor di Papua Barat Daya.
Lebih dari sekadar seremoni, penutupan TMMD ini menegaskan satu pesan penting: negara hadir, bukan hanya lewat kebijakan, tapi juga melalui tindakan nyata yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Bangun Jalan, Buka Harapan
Dalam sambutannya, Pangdam menyampaikan bahwa TMMD bukan hanya program fisik, melainkan bentuk operasi bakti terpadu antara TNI, pemerintah, dan rakyat. “Tujuannya sederhana tapi mulia: membangun dari pinggiran, memperkuat ketahanan nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
TMMD ke-124 ini berhasil membuka akses jalan sepanjang 3,2 kilometer yang menghubungkan Kampung Jeflio dengan Bukit Sagu. Dua jembatan yang sebelumnya terbuat dari kayu kini telah dicor permanen, dan dua ruang kelas SD YPK Jeflio direnovasi agar layak dan nyaman untuk belajar.
โDulu kami harus memutar jalan rusak jika mau ke kebun atau puskesmas. Sekarang jalan baru ini mempercepat segalanya,โ ungkap Yohanis Kaiserin, petani pala lokal.
Program Nonfisik yang Menyentuh Kehidupan
Tak hanya infrastruktur, TMMD 124 juga menyasar pembangunan nonfisik. Sebanyak 17 sesi penyuluhan digelar, mulai dari pelatihan koperasi digital, sosialisasi bahaya stunting, edukasi bela negara, hingga pelatihan pertanian modern seperti hidroponik.
โKami tidak hanya membangun jalan, tapi juga menanamkan ilmu dan membangun semangat. Harapannya, masyarakat bisa mandiri dan terus berkembang,โ kata Sertu Aksan, salah satu personel Satgas TMMD.
Pelatihan hidroponik bahkan menjadi kegiatan favorit warga, terutama generasi muda, yang mulai tertarik pada pertanian berkelanjutan.
Posyandu Baru, Semangat Baru
Salah satu titik pembangunan yang disorot adalah berdirinya posyandu permanen di Dusun Melanesia. Pos ini menggantikan sistem lama yang hanya memanfaatkan teras rumah warga untuk pemeriksaan balita.
โSekarang kami punya tempat layak, bersih, dan lengkap. Ini bukan hanya soal fasilitas, tapi juga tentang rasa percaya diri sebagai masyarakat yang diperhatikan,โ tutur Nur Latifah, bidan desa.
Di sisi lain, kegiatan bazar murah yang digelar setiap akhir pekan selama TMMD juga sangat membantu warga. Lebih dari 3 ton beras, ratusan liter minyak, dan sembako bersubsidi disalurkan dengan harga terjangkau. Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Arlin Jimmy Ramoz, turun langsung menyerahkan bantuan, menunjukkan empati dan solidaritas sosial dari keluarga besar TNI.
Kolaborasi Lintas Sektor yang Berhasil
Kegiatan TMMD ke-124 tak hanya menjadi ajang kerja bakti antara TNI dan masyarakat, tapi juga sinergi konkret antara instansi. Pemerintah Kabupaten Sorong, dinas teknis, relawan mahasiswa, hingga tokoh adat bahu membahu demi satu tujuan: membangun desa secara menyeluruh.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang hadir secara virtual menegaskan bahwa TMMD adalah bagian integral dari strategi percepatan pembangunan wilayah tertinggal dalam RPJMN 2025โ2029. โData dari lapangan jelas menunjukkan peningkatan signifikan. Akses jalan Jeflio yang sebelumnya hanya 27 persen kini melonjak ke 64 persen,โ sebutnya.
Penutupan Penuh Pesan
Penutupan TMMD ditandai dengan penyerahan berita acara pekerjaan, peninjauan langsung lokasi sasaran, dan kegiatan sosial seperti pelayanan kesehatan gratis dan donor darah. Sebanyak 315 warga mendapatkan layanan medis, dan 67 kantong darah berhasil dikumpulkanโangka tertinggi mingguan PMI Sorong tahun ini.
Mayjen Manalu menutup amanatnya dengan dua kutipan inspiratif. Pertama, dari Presiden Soekarno: โJika masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat baik, tidak akan ada kemajuan sama sekali.โ Kedua, dari Panglima Besar Jenderal Sudirman: โSemua hal besar berawal dari hal kecil.โ
TNI Hadir, Masyarakat Bergerak Maju
Program TMMD memang telah selesai, namun dampaknya jauh dari kata usai. Di hati masyarakat Kampung Jeflio, semangat gotong royong, kedekatan dengan prajurit TNI, dan optimisme baru telah tumbuh. Jalan yang dulu becek kini padat dan bisa dilalui motor. Sekolah yang dulu reyot kini cerah dengan dinding warna-warni. Yang lebih penting: ada kepercayaan baru bahwa negara hadir, benar-benar hadir.
> โTNI datang bukan sekadar membangun. Mereka tinggal bersama kami, ibadah bersama kami, dan pulang meninggalkan semangat baru,โ ujar Pdt. Albert Tuharea.
Roda pembangunan terus bergerak. Dan jika semangat seperti TMMD terus dipelihara, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan sekadar wacanaโmelainkan niscaya.
Reporter : Iskandar