ANAMBAS | Go Indonesia.id — Polemik terkait kondisi fisik RSUD Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, terus menjadi sorotan publik.
Hal ini menyusul beredarnya video kebocoran air di salah satu ruang rawat inap pasien, yang memicu tanda tanya soal kualitas infrastruktur rumah sakit tersebut.
Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, mengingat sebelumnya sempat disebutkan bahwa RSUD Tarempa telah direvitalisasi dengan anggaran mencapai miliaran rupiah.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas, Yesi Pratiwi, melalui pesan WhatsApp kepada media pada Minggu (29/6/25).
“Dapat kami sampaikan bahwa bangunan RSUD yang sejak awal dibangun oleh Dinas PU tersebut belum pernah ada revitalisasi apapun. Yang direvitalisasi adalah bangunan bekas Puskesmas Tarempa lama.
Dibangun pada tahun anggaran 2023 dengan nilai kurang lebih Rp 3 miliar, dan dengan masa pakai dua tahun ini hanya perlu dilakukan perawatan rutin,” ujar Kadinkes Yesi.
Lebih lanjut, ia menyatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak BLUD RSUD Tarempa untuk segera melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi.
Namun pernyataan tersebut bertolak belakang dengan informasi yang diperoleh media dari berbagai sumber, termasuk dokumen perencanaan pembangunan daerah dan laporan penggunaan APBD, yang mencatat adanya pengalokasian anggaran revitalisasi terhadap RSUD Tarempa dalam beberapa tahun terakhir.
Perbedaan data dan pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat mengenai transparansi penggunaan anggaran, serta kejelasan status revitalisasi rumah sakit rujukan utama di Anambas tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, media masih berupaya mengonfirmasi data anggaran dan pelaksanaan proyek kepada Dinas Pekerjaan Umum dan instansi terkait lainnya, guna memperoleh penjelasan yang utuh dan akuntabel atas kondisi infrastruktur layanan kesehatan di wilayah perbatasan ini.
Reporter : Baharullazi