SEDANAU,NATUNA | Go Indonesia.id_ Kekecewaan warga Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, kembali memuncak. Hampir seluruh masyarakat di Kelurahan Sedanau mengeluhkan gangguan listrik yang tak kunjung berakhir, akibat kondisi mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dinilai sudah uzur dan tak layak pakai.
Gangguan terbaru terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025. Dalam pemberitahuan resmi yang beredar di grup WhatsApp PLN Sedanau, diinformasikan bahwa mesin Komatsu kembali mengalami gangguan teknis.
Akibatnya, sistem mengalami defisit daya hingga 120 kilowatt (kW), sehingga PLN kembali memberlakukan pemadaman bergilir pada sejumlah trafo, terutama pada jam beban puncak.
“Kondisi seperti ini bukan hal baru. Hampir setiap minggu selalu ada gangguan. Bahkan sejak bertahun-tahun lalu, masalahnya sama: mesin tua yang terus rusak meski berkali-kali diperbaiki,” ujar seorang warga dengan nada geram.
Masyarakat menilai perbaikan demi perbaikan yang dilakukan teknisi hanya bersifat tambal sulam dan tidak menyelesaikan akar masalah.
Mereka mendesak agar PLN segera mengganti total mesin pembangkit yang telah berumur puluhan tahun tersebut.
“Ini bukan lagi soal mati lampu hari ini atau besok. Ini sudah krisis bertahun-tahun. Mesin sudah tidak layak.
Kami minta diganti, bukan diperbaiki terus. Sekarang saatnya solusi nyata,” tegas seorang tokoh masyarakat Sedanau.
Gangguan listrik berkepanjangan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga berdampak langsung pada kegiatan ekonomi seperti UMKM, aktivitas belajar-mengajar, hingga kerusakan peralatan elektronik rumah tangga.
Masyarakat meminta agar keluhan mereka ditanggapi serius oleh PLN ULP Sedanau, PLN Wilayah Kepri, Pemkab Natuna, hingga Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN.
“Kalau dibiarkan terus seperti ini, jangan salahkan kalau kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan PLN makin turun. Kami di daerah perbatasan juga punya hak atas listrik yang layak,” tambah warga lainnya.
Warga berharap pernyataan ini menjadi sinyal darurat bagi para pengambil kebijakan agar segera melakukan langkah konkret.
Sebab menurut mereka, krisis listrik di Sedanau sudah berada di titik jenuh.
Reporter : Baharullazi