Disambut Prosesi Injak Piring, Pangdam XVIII/Kasuari Resmi Menapakkan Kaki di Bumi Kasuari

IMG 20250911 WA0010

MANOKWARI | Go Indonesia.id _Suasana hangat bercampur haru menyelimuti Bandara Rendani, Manokwari, Rabu (10/9). Sejak pagi, dentuman tifa, nyanyian adat, dan gerak tari yang rancak sudah terdengar. Ratusan pasang mata menanti sosok yang ditunggu: Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Mevi Christian K. Tehuteru.

Begitu menuruni tangga pesawat Batik Air ID 6154, keduanya langsung disambut prosesi adat injak piring, pengalungan bunga, serta tarian khas Papua. Sambutan ini bukan sekadar seremonial, melainkan penanda resmi bahwa sang jenderal dan istri telah diterima sebagai bagian dari keluarga besar Tanah Papua.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Prosesi berlanjut dengan momen simbolik: Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., dan Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat, Ny. Yuliana Mandacan, memasangkan topi adat kepada Pangdam dan Ketua Persit. Tradisi itu sarat makna, sebagai bentuk penghormatan sekaligus pengakuan masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya terhadap pemimpin baru Kodam XVIII/Kasuari.

“Ini adalah bentuk penerimaan kami, bahwa Pangdam Kasuari dan ibu Persit bukan lagi tamu, melainkan bagian dari keluarga besar Papua,” ujar Gubernur Mandacan dalam sambutannya.

Jejak Baru, Harapan Baru

Kedatangan Mayjen Christian Kurnianto Tehuteru ke Manokwari hanya berselang dua hari setelah dilantik oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada upacara serah terima jabatan di Aula A.H. Nasution, Mabesad, Jakarta, Senin (8/9). Kini, tanggung jawab besar menjaga stabilitas keamanan sekaligus mendukung pembangunan di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya resmi berada di pundaknya.

Jajaran pejabat utama Kodam XVIII/Kasuari, Kasdam, serta unsur Forkopimda Papua Barat tampak hadir dalam penyambutan itu. Kehadiran mereka menegaskan sinergi TNI dengan pemerintah daerah dalam membangun kedamaian, stabilitas, dan kemajuan kawasan.

Bagi masyarakat Papua, prosesi penyambutan adat bukan sekadar perayaan, melainkan juga doa dan harapan. โ€œInjak piringโ€ misalnya, menyimbolkan tekad untuk melangkah ke jalan baru dengan hati-hati, penuh hormat, namun juga kokoh dan tegas.

Tantangan dan Pengabdian

Kodam XVIII/Kasuari memiliki wilayah tanggung jawab yang luas, meliputi Papua Barat dan Papua Barat Dayaโ€”dua provinsi dengan dinamika sosial, politik, dan keamanan yang kerap mendapat sorotan nasional. Tantangan itu, menurut sejumlah pejabat yang hadir, membutuhkan kepemimpinan yang mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat.

Mayjen Christian bukan orang baru dalam dunia militer. Rekam jejaknya di berbagai penugasan memberi modal kepemimpinan yang diyakini bisa membawa angin segar di Bumi Kasuari. Di sisi lain, kehadiran Ny. Mevi Christian K. Tehuteru di Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari diharapkan memperkuat peran organisasi istri prajurit dalam bidang sosial dan kemasyarakatan.

Simbol Kebersamaan

Kemeriahan penyambutan ditutup dengan doa adat. Wajah-wajah masyarakat yang hadir tampak sumringah, seolah menaruh keyakinan pada pemimpin baru mereka. Bagi banyak pihak, kedatangan Pangdam Kasuari kali ini bukan hanya pergantian jabatan, tetapi momentum kebersamaan yang baru.

โ€œDengan adat, kami percaya, semua yang datang ke tanah ini akan berjalan dalam damai dan diberkati,โ€ tutur seorang tetua adat yang ikut dalam prosesi.

Seiring sorotan matahari senja di ufuk Manokwari, Pangdam XVIII/Kasuari resmi menapakkan jejaknya di tanah yang disebut Bumi Kasuari. Jejak yang diharapkan membawa semangat persaudaraan, keamanan, dan pembangunan bagi masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Reporter : Iskandar
Sumber (Pendam XVIII/Ksr)


Advertisement

Pos terkait