BATAM | Go Indonesia.id- Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan ada tiga pegangan utama dalam penyaluran dana UMKM melalui program Koperasi Merah Putih. Pertama, dana yang disalurkan harus benar-benar terpakai. Kedua, penggunaannya harus memberi manfaat nyata bagi usaha. Ketiga, tetap ada seleksi ketat, terutama terkait BI Checking atau SLIK OJK.
Amsakar menekankan bahwa ketiga prinsip ini penting agar program memberikan dampak maksimal bagi UMKM. Pemerintah fokus memastikan dana sampai ke pelaku usaha yang produktif. Langkah ini juga menjadi strategi meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM Batam.
βSemakin banyak dana digunakan, semakin baik, karena itu berarti program benar-benar memberdayakan,β ujarnya, pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Koperasi Merah Putih, Jumat, (26/9/2025).
Amsakar menekankan fleksibilitas penting agar UMKM bisa memanfaatkan dana secara maksimal. Pemerintah siap menyesuaikan persyaratan administratif tanpa mengurangi kepatuhan terhadap regulasi perbankan. Tujuannya agar lebih banyak pelaku usaha kecil mendapatkan modal. Hal ini dianggap penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Batam, Salim, menyebut pihaknya mendapat mandat mengawal program pembiayaan melalui Koperasi Merah Putih. Koperasi ini sudah terbentuk di 64 kelurahan, meski baru dua koperasi yang aktif sepenuhnya. Pemko terus mendorong agar seluruh koperasi bisa berjalan optimal dan menyalurkan dana dengan efektif. Program ini bekerja sama dengan BTN melalui pinjaman bunga nol persen untuk UMKM.
βUntuk SLIK memang wajib, tapi aturan soal jarak dan jenis usaha masih bisa dikoreksi. Padahal anggaran Rp3 miliar sudah disiapkan,β ungkapnya.
Hingga Agustus, tercatat ada 741 pengajuan pinjaman, namun hanya 11 yang lolos seleksi perbankan. Hambatan utama berasal dari SLIK OJK dan keharusan lokasi usaha permanen. Salim menegaskan pemerintah masih bisa melonggarkan aturan soal jarak dan jenis usaha.
Program pinjaman ini dirancang agar koperasi menjadi jembatan antara pemerintah dan pelaku usaha. Dengan dukungan Bimtek dan pendampingan, UMKM diharapkan mampu memanfaatkan dana secara efektif.
Selain itu, program ini diharapkan memperkuat ekosistem UMKM Batam. Kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan perbankan diharapkan menciptakan mekanisme penyaluran dana yang efisien. Langkah ini sekaligus meminimalkan risiko dana tidak terserap. Dengan demikian, program bisa menjadi contoh bagi pemberdayaan UMKM di kota lain.
Reporter : Aziz