Prof. Sutan Nasomal: Presiden RI Harus Turun Tangan Bongkar Mafia BBM, Evaluasi Total Pertamina!

IMG 20251011 WA0050

JAKARTA | Go Indonesia.id– Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis Pertamax, yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia—terutama Jawa Barat dan Bogor—menuai kritik tajam dari kalangan akademisi dan pengamat kebijakan publik. Salah satu suara keras datang dari Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, S.H., M.H., pakar hukum internasional dan ekonom senior, yang juga Presiden Partai Oposisi Merdeka.

Dalam wawancara melalui sambungan WhatsApp bersama sejumlah pemimpin redaksi media nasional, Prof. Sutan menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Joko Widodo belum mengetahui secara menyeluruh siapa “big bos” mafia BBM yang diduga mengendalikan kelangkaan pasokan di lapangan.

Bacaan Lainnya

Advertisement

> “Saya yakin Presiden RI belum tahu siapa pemain utamanya. Karena kalau sudah tahu, pasti sudah dievaluasi total. Maka saya minta beliau segera turun tangan. Perintahkan aparat dan lembaga terkait sikat habis mafia BBM,” tegas Prof. Sutan dari kantornya di Jakarta, Kamis (10/10/2025).

BBM Langka, Antrian Panjang di Jawa Barat & Bogor

Menurut pantauan di berbagai daerah, termasuk di Jawa Barat dan Bogor, masyarakat sudah dua pekan terakhir mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis Pertamax, bahkan di banyak SPBU stok dinyatakan kosong. Akibatnya, antrian kendaraan mengular, sementara sebagian masyarakat mulai beralih ke BBM swasta.

Prof. Sutan menilai, kondisi ini bukan semata-mata masalah distribusi, melainkan indikasi kuat adanya permainan pasokan oleh oknum dalam sistem.

> “Ada permainan jahat. Saya curiga kelebihan D/O (Delivery Order) sengaja dipesan oleh para bos untuk mengerek harga, memonopoli pasokan, dan mengacaukan pasar,” ujar Sutan.

Pertamina Diingatkan: “Jika Terlibat, Harus Disanksi Berat”

Prof. Sutan secara gamblang menyebut bahwa jika ada oknum internal Pertamina yang terlibat dalam kelangkaan BBM, maka harus diberikan sanksi berat. Ia menegaskan, kepercayaan publik kepada BUMN energi tersebut akan runtuh bila praktik mafia tidak segera diberantas.

> “Kalau Pertamina mulai kalah dari BBM swasta karena kelangkaan dan kualitas menurun, maka kita sedang menggali kubur untuk ekonomi bangsa. Rakyat dipaksa muter-muter ke SPBU, tapi tidak ada stok. Ini keterlaluan,” tambahnya.

Tuntutan Evaluasi Total: Turunkan Satgas Migas ke Lapangan

Prof. Sutan mendesak agar Satgas Migas diturunkan langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait jadwal pengiriman, kontrol distribusi, dan sistem pemantauan stok.

> “Siapa yang kontrol durasi dan distribusi BBM di dalam Pertamina? Itu harus dievaluasi. Kalau ada yang bermain, sikat. Kalau dibiarkan, maka rakyat akan terus menjadi korban permainan mafia energi,” ujarnya tegas.

Redaksi


Advertisement

Pos terkait