Dilema Nelayan Natuna: Mengurus Rekom Susah, Minyak Pun Mengalir Sampai Jauh

IMG 20251027 WA0017

NATUNA | Go Indonesia.id_ Kami bukan tak mau patuh aturan, tapi prosesnya terlalu berliku,โ€ ujar salah satu nelayan di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, saat diwawancarai pada (27 Oktober 2025).

Bagi nelayan di Natuna, bahan bakar bukan sekadar kebutuhan, melainkan nyawa bagi kapal dan dapur keluarga. Namun di tengah regulasi ketat dan birokrasi panjang, banyak dari mereka justru terjebak dalam dilema: antara menaati aturan atau bertahan hidup.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Di satu sisi, pemerintah mewajibkan nelayan memiliki rekomendasi dari dinas terkait untuk membeli solar bersubsidi. Namun di sisi lain, para nelayan mengaku pengurusan rekomendasi sering kali rumit dan lambat, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat administrasi.

Menurut salah satu nelayan Sepempang, SPBUN di wilayah mereka hanya beroperasi Selasa hingga Jumat, sementara pada Sabtu sampai Senin minyak sudah kosong.

Kita nelayan dipaksa harus stok minyak, karena mereka akan habiskan minyak itu. Kalau tidak, kita tak bisa melaut,โ€ ujarnya.

Kondisi ini semakin memperparah keresahan nelayan. Saat sebagian besar kesulitan mendapatkan pasokan solar, di lapangan justru ditemukan indikasi kuat adanya aliran BBM subsidi yang diduga keluar dari jalur resmi. Solar yang seharusnya diperuntukkan bagi nelayan kecil โ€œmengalir sampai jauhโ€ โ€” bahkan tak lagi jelas ke mana arah distribusinya.

Kita tahu ini salah, tapi kalau tak melaut, keluarga makan apa?โ€ tambah nelayan tersebut dengan nada lirih.

Sementara itu, Direktur SPBUN Bintang Utara Mandiri saat diwawancarai media menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan BBM sesuai prosedur dan berdasarkan rekomendasi resmi dari nelayan.

Dari pihak kami sudah sesuai prosedur. Kami menyalurkan BBM hanya kepada nelayan yang memiliki rekomendasi. Hanya saja, dalam satu bulan terakhir pasokan dari Pertamina memang tidak mencukupi kuota yang kami ajukan,โ€ ungkapnya.

Terkait hal pasokan, media masih menunggu keterangan resmi dari pihak Pertamina. Pihak SPBUN maupun instansi terkait mengimbau agar para nelayan dapat bersabar hingga pasokan BBM solar untuk nelayan kembali normal, sehingga aktivitas melaut bisa berjalan lancar seperti biasa.

Reporter : Baharullazi


Advertisement

Pos terkait