Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, Negara Bisa Kolep Akibat Orang Sakit Jiwa Diberi Jabatan Penting

a 29

JAKARTA | Go Indonesia.Id – Pakar Hukum Internasional sekaligus Ekonom, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH, mengingatkan Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto agar melakukan seleksi ketat terhadap pejabat negara yang memiliki gangguan kejiwaan atau stres berat. Menurutnya, banyak kebijakan negara menjadi kacau karena kursi strategis justru ditempati oleh orang dengan mental tidak stabil.

“Kalau negara ingin maju, pejabat yang sakit jiwa atau stres sebaiknya segera dicopot. Presiden harus turun tangan menengahi dan melibatkan pakar kejiwaan dalam proses seleksi pejabat tinggi negara,” tegas Prof. Sutan Nasomal, saat dihubungi awak media di Markas Partai Oposisi Merdeka, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Bacaan Lainnya

Advertisement

Advertisement

Ia menilai, banyak kasus korupsi di dunia dilakukan oleh orang berpendidikan tinggi, bahkan bergelar doktor dan profesor, namun jiwanya terpapar penyakit batin. “Mereka sadar berbuat salah, tapi merasa nyaman dan bangga melakukannya. Itu ciri orang sakit jiwa khusus, bukan sakit biasa,” jelasnya.

Menurut Sutan, penyakit jiwa dalam birokrasi menjadi sumber utama kehancuran sistem pemerintahan. Ia menyebut fenomena ini sebagai “permainan tikus-tikus elit” yang bekerja secara licik, berkelompok, dan menekan bawahan agar ikut berbuat salah.

“Yang tidak mau ikut dikorupsi akan digeser. Orang sakit jiwa yang berkuasa itu peka dan sensitif. Mereka merasa terancam kalau ada orang jujur di sekitarnya,” katanya.

Prof. Sutan juga menyinggung oknum penegak hukum yang hidupnya tak sebanding dengan penghasilannya.

“Bayangkan, ada pejabat gajinya cuma Rp5 juta per bulan, tapi asetnya mencapai ratusan miliar bahkan triliunan rupiah. Itu bukan kerja keras, tapi penyakit jiwa yang dipelihara dengan jabatan,” ujarnya tajam.

Ia menegaskan, negara bisa kolaps bila sistem dibiarkan dikendalikan oleh mereka yang bermental rusak. Karena itu, ia mendorong Presiden membentuk Dewan Pengawas dan Kode Etik yang melibatkan ahli kejiwaan dan tokoh lintas agama, agar pejabat yang mengidap gangguan psikis bisa terdeteksi sejak awal.

“Presiden atau Raja di negara mana pun harus mendapat laporan rutin dari tim psikiater nasional tentang kondisi mental para pejabat. Banyak yang tampak waras, tapi sebenarnya psikopat berjas,” tegas Prof. Sutan.

Ia menutup pernyataannya dengan pesan keras : “Negara sehat dan kaya bisa bangkrut kalau pejabatnya dikuasai orang-orang sakit jiwa. Sudah saatnya Indonesia berani menata ulang sistem seleksi pejabat dengan melibatkan pakar kejiwaan.”

Narasumber :
Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH – Pakar Hukum Internasional, Ekonom, Presiden Partai Oposisi Merdeka, Jenderal Kompii, dan Pengasuh Ponpes Ass-Saqwa Plus Jakarta.

REDAKSI


Advertisement

Pos terkait