NATUNA | Go Indonesia.id_ Pertanyaan besar tentang arah pembangunan Kabupaten Natuna kembali mengemuka.
Di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit, keluhan muncul dari berbagai sektor: pegawai, nelayan, petani, hingga pedagang. Masyarakat menilai belum ada langkah konkret pemerintah daerah untuk memperbaiki situasi yang semakin menekan.(21/11/25).
Di lingkup pemerintahan, para ASN secara terbuka mengeluhkan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) yang tidak lancar. Banyak yang mengaku gaji bulanan habis terpotong bank untuk menutupi cicilan, sehingga hampir tak ada ruang tersisa untuk kebutuhan rumah tangga.
Sementara itu, sektor kelautan yang selama ini menjadi denyut utama ekonomi Natuna juga tak dalam kondisi baik. Para nelayan menghadapi makin banyak hambatanācuaca, aturan, hingga persaingan dengan kapal besarāyang membuat hasil tangkapan tidak menentu. Biaya operasional naik, namun pendapatan justru menurun.
Di sektor pertanian, petani terpukul karena kesulitan menjual hasil panen. Pasar lokal lemah, distribusi kacau, harga tidak stabil, sementara biaya garap lahan terus meningkat. Banyak petani memilih berhenti sementara daripada merugi.
Para pedagang kecil juga ikut merasakan dampaknya. Penjualan turun drastis, perputaran uang melambat, dan daya beli masyarakat merosot tajam. Aktivitas ekonomi seperti terhenti di banyak titik.
Proyek Fisik Dinilai Tidak Mampu Menopang Ekonomi Masyarakat
Di tengah kondisi tersebut, sejumlah warga mempertanyakan efektivitas proyek fisik yang dikerjakan pemerintah. Meskipun nilai proyek besarāmulai dari pembangunan infrastruktur hingga fasilitas umumānamun manfaatnya dinilai tidak menyentuh ekonomi masyarakat secara langsung.
Sebagian warga menilai bahwa proyek fisik hanya menguntungkan kontraktor dan pihak tertentu dalam waktu singkat, tanpa memberikan efek berantai pada sektor riil. Setelah proyek selesai, masyarakat tetap berhadapan dengan persoalan yang sama: sulitnya mencari penghasilan, lemahnya perputaran ekonomi, dan tingginya biaya hidup.
Pertanyaan pun menguat: apakah pembangunan fisik yang terus digenjot benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat? Atau hanya simbol kemajuan tanpa memberikan dampak nyata bagi ekonomi lokal?
Dengan situasi yang kian kompleks ini, masyarakat berharap pemerintah daerah melakukan evaluasi menyeluruh. Natuna membutuhkan arah kebijakan yang jelas, program yang menyentuh langsung sumber penghidupan rakyat, serta langkah-langkah nyata untuk mengurangi tekanan ekonomi yang dirasakan semua lapisan.
Sampai hal itu terwujud, pertanyaan besar itu akan terus bergema: ke mana sebenarnya arah pembangunan Natuna hari ini dan masa depan?
Reporter : Baharullazi







