Angkutan Batubara Dikeluhkan Masyarakat, Menimbulkan Hujan Debu di Jalan Lintas Tengah Dari Peranap Sampai Kecinako

Angkutan Batubara Dikeluhkan Masyarakat, Menimbulkan Hujan Debu di Jalan Lintas Tengah Dari Peranap Sampai Kecinako

Reporter : Juwitono

INDRAGIRI HULU | Go Indonesia.id – Masyarakat dan pengguna Jalan di kawasan Jalan Lintas Tengah
mengeluhkan tebalnya Debu.
Hal ini, Diduga akibat Aktivitas Angkutan Batubara milik PT. Geroba Batubara.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Debu yang dituding timbul akibat Armada Angkutan Batubara ini telah menjadi keluhan serius
bagi warga dan pengguna jalan. Karena, sering kali menyebar ke rumah-rumah, mengganggu kenyamanan, serta berdampak Negatif terhadap kesehatan Masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terhadap masalah pernapasan.

“Banyak dan tebal sekali Debunya pak, karena Truk yang Angkut Batubara selalu konvoi kalau lewat Jalan ini,” kata Tokoh Masyarakat (Silay) kepada awak media ini, pada Senin, 29 Juli 2024.

Adanya hal ini tentu saja, membuat sangat tidak nyaman. Kalau terus menerus begini, tidak menutup kemungkinan timbul penyakit karena Udara kotor campur Debu.

Tono seorang Tokoh Pemuda, yang aktifitas kesehariannya pengguna Jalan yang di tutupi oleh Debu mengatakan. “Berharap Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu memberikan Sanksi TEGAS kepada Perusahaan Batubara karena tidak memikirkan kenyamanan dan keselamatan Masyarakat,” Kata Tokoh Pemuda (Tono) setempat.

“Saya sangat berharap Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten bisa melarang Angkutan Batubara itu, karena Pemerintah membuat Jalan ini bukan untuk Angkutan Batubara, tapi pihak Perusahaan Batubara tidak pernah mengerti dan tidak ada solusi, kami ini juga Manusia,” tambah Tono dengan Nada kesal.

Iringan atau konvoi Armada
yang disinyalir milik PT. Geroba Batubara juga menjadi pemicu tebalnya Debu, sehingga pengguna Jalan kesulitan melihat saat mengendarai kendaraan mereka.

Ditempat yang sama Tokoh Agama mengatakan, “Banyak, Ribuan Mobilnya. Kalau mereka melintas Jalan jadi gelap apalagi kalau pakai Motor. Pihak Perusahaan itu mikir tidak, kalau kami ini Manusia juga punya hak yang sama. Sekali lagi, kami sangat-sangat berharap agar Pemerintah dapat mendengar suara kami ini,” Kata Tokoh Agama.

Sementara itu, pihak PT. Gerona Batubara belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Warga berharap pihak Perusahaan dan Pemerintah setempat dapat segera mencari solusi agar Aktivitas Transportasi Batubara tidak merugikan kesehatan dan kenyamanan Masyarakat.(*)

Dewan Redaksi


Advertisement

Pos terkait