PURWAKARTA | Go Indonesia.id – Sebuah acara bincang-bincang santai bertajuk “Tusuk a Yadi” digelar pada Kamis malam di Coffee Rider Nagri Kaler, Jalan Suradireja No. 20, Purwakarta. Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini menghadirkan calon Bupati Purwakarta Yadi Rusmayadi dan calon Wakil Bupati Pipin Sopian, serta dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk pengemudi ojek online (ojol), pemuda-pemudi Purwakarta, dan masyarakat yang ingin mendengar langsung program serta visi-misi pasangan calon pemimpin daerah ini.
Acara dibuka dengan khidmat melalui lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh seluruh hadirin. Setelahnya, suasana berubah lebih santai dengan dilanjutkannya lagu kampanye A Yadi yang menggugah semangat peserta. Keunikan acara ini semakin terasa dengan penampilan hiburan berupa live music sebelum acara utama.
Inisiatif Anak Muda, Platform untuk Kreativitas
Acara ini diinisiasi oleh SMA Sahabat Muda Aa Yadi, sebuah komunitas kreatif yang dibentuk untuk mendorong pemuda-pemudi Purwakarta untuk berkarya dan berkreasi. Dipimpin oleh Andri Fernandez, SMA Sahabat Muda berupaya menciptakan generasi muda yang unggul dan mampu berkontribusi nyata untuk Purwakarta. Dalam sambutannya, Andri menegaskan bahwa meskipun komunitas ini muncul di tengah hiruk-pikuk Pilkada, fokus utama mereka tetaplah menjadi wadah ekspresi bagi anak-anak muda Purwakarta.
“SMA Sahabat Muda ini kami jadikan tempat bagi anak-anak muda untuk berkarya dan berekspresi di bawah bimbingan Aa Yadi. Kami ingin mencetak generasi muda yang unggul dan inovatif. Purwakarta harus menjadi kota yang maju, dengan daya saing yang tinggi, dan pemikiran anak-anak mudanya harus tersalurkan,” ujar Andri dalam sambutannya.
Andri juga menambahkan bahwa momen ini adalah kesempatan berharga bagi warga Purwakarta untuk mempererat silaturahmi antar sesama, mengingat dalam politik, perbedaan pilihan tidak boleh memecah belah persatuan. Ia menegaskan pentingnya semangat kebersamaan yang harus terus dijaga di tengah perhelatan demokrasi seperti Pilkada.
Pesan Perjuangan dari Pipin Sopian
Setelah sambutan dari Andri, calon Wakil Bupati Purwakarta Pipin Sopian mengambil alih panggung. Pipin memulai dengan memperkenalkan dirinya kepada para peserta, diikuti dengan teriakan semangat kampanye mereka, “Purwakarta!” yang dijawab oleh seluruh hadirin dengan “Sae!” Ia juga melanjutkan dengan yel-yel kemenangan, “Bupati baru, harapan baru. Yadi menang, menang, menang well!”
Dalam pidatonya, Pipin menekankan pentingnya pengorbanan untuk mencapai kesuksesan. Ia mengungkapkan bahwa Yadi Rusmayadi telah membuat keputusan besar dengan meninggalkan jabatannya yang nyaman demi membangun kampung halamannya, Purwakarta. Pipin juga menyoroti beberapa masalah yang dihadapi Purwakarta saat ini, terutama terkait tingginya tingkat pengangguran dan praktik-praktik pungutan liar dalam proses penerimaan kerja.
“Di Purwakarta ini ada keanehan, banyak orang yang ingin bekerja tapi harus membayar dulu untuk mendapat pekerjaan. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Pipin. Ia berjanji akan membuat peraturan daerah (Perda) yang mengikat agar perusahaan di Purwakarta wajib memprioritaskan warga yang memiliki KTP Purwakarta untuk dipekerjakan, dan yang terpenting, prosesnya harus gratis. “Kami akan membentuk Satgas khusus untuk memastikan pelaksanaan ini diawasi dengan ketat dan berjalan sesuai aturan,” tambahnya.
Visi dan Misi untuk Purwakarta oleh Yadi Rusmayadi
Setelah Pipin Sopian menyampaikan gagasannya, giliran Yadi Rusmayadi, calon Bupati Purwakarta, yang memberikan pidato. Yadi memulai dengan perkenalan dan menjelaskan bahwa dirinya lahir dan besar di Purwakarta, sehingga ia sangat memahami seluk-beluk daerah ini serta berbagai tantangan yang dihadapinya.
“Saya tidak punya kepentingan pribadi atau kelompok yang saya bawa. Saya tidak punya kepentingan untuk teman, saudara, atau rekan. Satu-satunya alasan saya maju adalah karena saya ingin membangun Purwakarta menjadi lebih baik, untuk kepentingan semua warga,” tegas Yadi.
Dalam pidatonya, Yadi menyoroti tiga masalah utama yang harus segera ditangani jika ia terpilih sebagai Bupati Purwakarta. Pertama, masalah pengangguran di kalangan warga lokal. “Banyak perusahaan besar di Purwakarta, tetapi ironisnya, banyak warga Purwakarta hanya menjadi penonton di kampung halamannya sendiri,” katanya.
Masalah kedua yang disorot adalah kondisi infrastruktur. Yadi mencatat bahwa banyak jalan rusak di berbagai wilayah Purwakarta, yang tentu menghambat mobilitas dan perkembangan daerah. Ketiga, harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi dan semakin sulit dijangkau oleh masyarakat ekonomi bawah.
“Kami tahu tiga masalah ini sangat mendesak dan harus segera kami selesaikan. Inilah tiga prioritas yang kami tetapkan,” lanjut Yadi.
Lebih lanjut, Yadi dan Pipin memperkenalkan 7 agenda prioritas mereka untuk Purwakarta periode 2024-2029, yang dijuluki sebagai “Pekerjaan Rumah Bupati”:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Purwakarta, terutama bagi lulusan SD, SMP, atau mereka yang belum menamatkan pendidikan formal.
2. Memperbaiki akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang layak.
3. Mengatasi masalah sosial dan kemiskinan yang masih banyak dialami masyarakat Purwakarta.
4. Meningkatkan pelayanan publik dan memperbaiki tata kelola pemerintahan agar lebih transparan dan akuntabel.
5. Membangun infrastruktur yang memadai, khususnya jalan-jalan utama yang masih banyak yang rusak.
6. Mengelola lingkungan dengan baik serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam.
7. Memastikan semua warga, baik di kota maupun desa, bisa menikmati hasil pembangunan secara merata.
Yadi menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa ia dan Pipin hanya memiliki satu tujuan: membangun Purwakarta yang lebih baik dan lebih adil bagi semua warganya. “Kami ingin masyarakat kota dan desa sama-sama merasakan manfaat dari pembangunan ini. Tidak ada yang tertinggal. Purwakarta harus sae untuk semua,” tutupnya penuh semangat.
Sesi Diskusi dan Antusiasme Warga
Setelah pidato dari kedua calon, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi terbuka di mana mulai perwakilan mahasiswa,club motor kang Hendro julianto,ketua awpi (media), perwakilan ojol yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan aspirasi mereka. Banyak dari peserta acara yang mengungkapkan kekhawatiran tentang masalah pengangguran, akses layanan publik, hingga harga sembako yang terus naik.
Yadi dengan sabar mendengarkan setiap pertanyaan dan memberikan jawaban yang lugas dan solutif. “Kami tidak hanya mendengar, kami akan bertindak. Masalah-masalah yang kalian sampaikan adalah bagian dari komitmen kami untuk menyelesaikannya,” ujar Yadi.
Acara bincang santai ini berakhir pada pukul 22.00 WIB, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta yang hadir. Banyak dari mereka yang mengungkapkan rasa optimisme dan harapan besar terhadap pasangan Yadi Rusmayadi dan Pipin Sopian untuk membawa perubahan nyata bagi Purwakarta.
Salah satu pengemudi ojol yang hadir mengatakan, “Saya suka cara a yadi menyampaikan. Masalah yang mereka angkat memang apa yang kami rasakan sehari-hari. Semoga benar-benar ada perubahan kalau mereka terpilih nanti.”
Reporter : Angraena