Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Tanggapi Kelangkaan Gas 3 Kg

Foto; salah satu warga yang menggunakan gas 3kg betsubsidi

BANYUWANGI | Go Indonesia.id- Kelangkaan gas memang sangat sulit diresahkan oleh masyarakat saat ini di Banyuwangi, dengan carut marutnya kelangkaan gas 3kg di kalangan masyarakat , pemerintah dalam hal ini Bupati Ipuk Fiestiandani bersama kepala dinas Koperasi, Usaha Mikro dan petdagangan Diskop UMP Nanin Oktavianti melakukan sidak di salah satu pangkalan elpiji di Kelurahan Lateng ( kanpung Arab).

Salah satu warga yang tidak mau disebut namanya saat dikonfirmasi mrdia Go indonesia.id mengatakan, “saya juga resah dengan adanya kelangkaan elpiji ini, cari kemana- mana tidak ada, dan ketika adapun saat ini harus meninggalkan foto copy KTP, sedangkan saya harus mencari nafkah dengan menjual kue gorengan, jualan ini untuk kebutuhan keluarga, kalau langka seperti ini bagaimana dengan kecukupan keluarga saya”, tutur warga yang tidak mau disebut namanya itu.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Menurut ipuk dalam kunjungan kali ini ke agen elpiji di lateng hanya ingin bertemu pemiliknya,dan serta dalam rangka tinjau lapangan untuk melihat secara langsung kondisi yang sebenarnya terjadi.

“stok elpiji sebenarnya Cukup, karena petmintaan yang sangat tinggi sehingga munculah kekosongan Kenapa terjadi seperti ini dikarenakan pada bulan-bulan ini memang kebutuhan sangat bersamaan dan disertai dengan kepulangan jamaah haji yang tentunya masyarakat akan melakukan selamatan dan lain sebagainya begitu juga disambung dengan banyaknya para pelancong yang datang ke Banyuwangi dikarenakan liburan sekolah jadi aktivitas untuk memakai kompor gas dalam memasak dan memenuhi segala kebutuhan akhirnya meningkat cukup signifikan”, ungkapnya.

untuk mengatasi kelangkaan elpiji ini pemkab Banyiwangi sudah mengajukan tambahan stok sebanyak 150 persen, setiap harinya pada hari-hari biasa penyaluran elpiji 3 kg mencapai 62 ribu tabung perhari. Dan Untuk rasio stok dan penjualan gas LPG 3 kg masih sesuai dan berjalan normal menyesuaikan kuota dari BPH Migas. Adapun kuota gas LPG 3 kg untuk pangkalan tidak berkurang alias tetap, bahkan disediakan penambahan. Namun, kondisi kebutuhan masyarakat memang

Dwi yanto Asisten 3 Bupati Banyuwangi(foto.ist)

Dwi yanto Asisten 3 Bupati yang menangani bidang perekonomian dan pembangunan dalam tanggapannya ”
Dengan peningkatan kebutuhan gas LPG 3 kg dan pembatasan ke warung-warung hanya 10% dari kuota itulah warga berasumsi terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg saat membeli di warung namun tersedia jika membeli di pangkalan tersedia sesuai kuota.

Untuk menjaga stabilitas ketersediaan gas LPG 3 kg SBM dan pemangku kepentingan terus melakukan koordinasi sampai level bawah”, tambah dwi

Reporter : Pmungkas joko
Kabiro ; Indah Razak


Advertisement

Pos terkait