Di Tengah Utang Rp100 Miliar, Pemkab Natuna Lelang Proyek Rp2,6 Miliar: Tokoh Masyarakat Soroti Prioritas Anggaran

1 2938

NATUNA | Go Indonesia.id-Pemerintah Kabupaten Natuna kini menghadapi tekanan fiskal cukup berat, dengan utang kepada pihak ketiga yang menembus angka lebih dari Rp100 miliar. Ketimpangan ini menjadi tantangan serius, terutama dalam masa transisi kepemimpinan daerah.

Di tengah kondisi tersebut, polemik baru muncul saat Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Natuna melakukan lelang proyek pembangunan jalan dan drainase senilai Rp2,62 miliar. Proyek yang didanai dari APBD tahun anggaran 2025 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) ini menjadi lelang perdana yang tayang di LPSE Natuna.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Langkah ini pun menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat Serasan, Fadillah (57), yang menilai pelelangan proyek di tengah tumpukan utang daerah sebagai bentuk ketidaktepatan dalam pengelolaan anggaran.

“Saat kondisi keuangan sedang sulit, Bupati justru membuka lelang proyek baru. Ini berpotensi memperburuk situasi dan memunculkan berbagai persoalan, termasuk ketidakpuasan masyarakat,” ujar Fadillah kepada media, Minggu (18/5).

Menurutnya, proyek yang dilelang tanpa adanya penyelesaian utang sebelumnya akan memperberat beban keuangan daerah. Bahkan, proyek-proyek tahun lalu pun, mulai dari tahap perencanaan, konsultasi, hingga fisik, masih banyak yang belum terbayarkan.

“Kami berharap Pemkab bisa lebih bijak, utamakan dulu pelunasan utang kepada pihak ketiga. Jangan terburu-buru lelang proyek, apalagi di tengah tren efisiensi anggaran yang sedang terjadi di seluruh Indonesia,” tegas Fadillah.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perkimtan Natuna, Edi Rianto, menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari usulan tahun 2024 dan sangat penting untuk mendukung infrastruktur perumahan.

“Pembangunan ini menyasar akses jalan dan drainase di empat blok perumahan dengan luas sekitar 1,9 hektar. Lokasinya rentan banjir, sehingga sangat membutuhkan infrastruktur tersebut,” terang Edi.

Ia menegaskan bahwa pelaksanaan proyek tidak lepas dari arahan pimpinan daerah. Namun hingga berita ini diterbitkan, Bupati Natuna, Cen Sui Lan, belum memberikan keterangan meskipun telah dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp.

Reporter : Baharullazi


Advertisement

Pos terkait