Diana Gustin Nasution.SM Politisi Partai Ummat Mengkritisi Baju Baru Pink Juru Parkir di Kota Batam

Diana Gustin Nasution.SM Politisi Partai Ummat Mengkritisi Baju Baru Pink Juru Parkir di Kota Batam
Diana Gustin Nasution politisi Partai Ummat Mengkritisi Baju Baru Juru Parkir watna pink (foto.goindonesia.id)

BATAM | Go Indonesia.id_Pemko Batam melalui Dinas Perhubungan Kota Batam menerapkan ganti baju baru warna pink bagi juru parkir non tunai dan Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) mulai hari ini selasa (14/5/24).

Dengan alasan sengaja pilih warna yang lebih feminin, biar jukir ini nggak terkesan beringas.
Jadi biar nampak ramah dan warga tidak menolak kalau membayar parkir yang sudah naik lebih awal bulan lalu.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Dimana regulasi, kenaikan tarif pajak parkir sampai 100% dan 125%.( khusus Bandara ) tarif parkir pinggir jalan untuk roda 2 : rp.2 ribu ,roda 4 : rp 4 ribu dan roda 6/lebih ; rp 6 ribu.
Seharusnya Pemko Batam jangan selalu melihat dari pajak untuk menaikkan PAD.

Tetapi memperbaiki management dengan merubah sistim pembayaran tunai dengan
Qris di scan jadi pendapatan parkir otomatis masuk ke pendapatan daerah.

Diana Gustin Nasution.SM Politisi Partai Ummat Mengkritisi Baju Baru Pink Juru Parkir di Kota Batam
Baju warna Pink seragam baru juru parkir kota Batam<foto.ist

Bukan menganti seragam dari warna orenge menjadi pink ,kalau ini tidak faedahnya tetap saja terjadi kebocoran dan menguap uang yang di dapat dari transaksi parkir ,ungkap Diana.

Diana Gustin dalam perbincangannya di Go Indonesia.id ,menilai banyak hal lain yang bisa dioptimalkan dalam pendapatan daerah dengan merubah cara pembayaran manual menjadi cara scan Qris dibanding menganti baju baru .

Pemko Batam perlu belajar dengan kota Surabaya dalam menjalan perparkiran untuk menaikkan PAD ,jangan selalu menaikan pajak tanpa merubah sistem.

Tanpa ada perubahan sitim cara pembayaran mustahil PAD naik walaupun di kejar terus dengan menaikkan tetap hasilnya minim, ujar diana.

“Yang membuat PAD tidak naik karena implementasi pajak belum maksimal contohnya parkir di pinggir jalan masih manual mengunakan karcis” .

Seharus diterapkan Qris/scan untuk pembayaran retribusi pajak ini pasti maksimal penerimaan ke pemerintah kota Batam.

Dengan memberlakukan E-parking di seluruh area parkir yang ada di Kota Batam .

Tidak ada lagi parkir yang bisa dilakukan tanpa memungut bayaran, ujarnya.

Contoh kota Surabaya setiap area parkir bayarnya lagnsung pakai Qris di scan jadi pendapatan parkir otomatis masuk ke pendapatan daerah.

Sehingga dengan E-parking itu bisa mengatasi kebocoran PAD Kota Batam, memang ini perlu keseriusan untuk melaksanakan nya dan di terapkan berbagai lokasi.

Kalau masih manual gitu pasti banyak yang bermain alias jatah preman ,nanti lama kelamaan kota ini di penuhi tukang parkir sebab ngak perlu cape lagi cari kerjaan , ungkap diana.

Kalau parkir di pinggir jalan belum bisa ditertibkan gimana pemerintah kejar pajaknya,”

Hariantekscom 15 e1715738126387Reporter : Rania Z


Advertisement

Pos terkait