Dugaan Mark-Up Anggaran Pengerasan Jalan Desa di Pematang Lumut, Hasil Investigasi Ungkap Ketebalan Hanya 8 Cm

Dugaan Mark-Up Anggaran Pengerasan Jalan Desa di Pematang Lumut, Hasil Investigasi Ungkap Ketebalan Hanya 8 Cm

TANJAB BARAT | Go Indonesia.id – Proyek pengerasan jalan di Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, disinyalir terlibat dalam skandal Dugaan Mark-up Anggaran. Sosok berinisial SAIP, yang menjabat sebagai Penjabat (Pj) Kepala Desa, menjadi sorotan utama dalam kasus ini.

Berdasarkan investigasi mendalam yang dilakukan oleh tim media dan salah Satu organisasi masyarakat (Ormas) pada Senin (21/10/2024), proyek yang menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2024 tersebut Diduga tidak memenuhi spesifikasi standar.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Temuan di lapangan mengungkap bahwa ketebalan pengerasan jalan hanya mencapai 8 cm, jauh dari ketentuan standar minimum yang seharusnya berkisar 15 cm, tergantung beban kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

Seorang anggota Ormas yang turut serta dalam investigasi mengungkapkan ketidakberesan tersebut. “Kami menemukan adanya ketidaksesuaian antara Anggaran yang dialokasikan dan hasil pengerjaan di lapangan. Ketebalan jalan ini jelas di bawah standar. Dugaan kuat terjadi Mark-up anggaran,” ungkapnya.

Go Indonesia.id Chanel

 

Kondisi jalan yang sudah mulai menunjukkan kerusakan meski baru selesai dikerjakan menambah kekecewaan warga setempat. Salah seorang warga Desa Pematang Lumut mengeluhkan kualitas jalan yang buruk dan tidak sesuai harapan. “Kalau begini terus, jalan ini paling bertahan beberapa Bulan. Kami harap Aparat terkait segera turun tangan untuk mengusut Dugaan penyelewengan Dana Desa ini,” tuturnya.

Dugaan mark-up anggaran pada Proyek ini dinilai mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan Dana Desa, yang sejatinya ditujukan untuk memperbaiki infrastruktur pedesaan. Alih-alih mendukung kesejahteraan, proyek ini malah dinilai sebagai upaya memperkaya diri oleh oknum-oknum tertentu.

Media dan Ormas yang terlibat dalam investigasi mendesak pemerintah Daerah dan inspektorat untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan Anggaran dalam proyek tersebut. Jika dugaan ini terbukti, ini bukan kali pertama pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi sorotan negatif.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepala Desa maupun instansi terkait. Publik berharap adanya tindakan TEGAS dan transparansi dalam penyelesaian kasus ini agar tidak berulang di kemudian hari.(Tim)

Dewan Redaksi


Advertisement

Pos terkait