BANYUWANGI _ Go Indonesia.id- Selama sepekan ini Kabupaten Banyuwangi menggelar festival arsitektur Nusantara 2024 yang dimulai pada tanggal 26 Juni hingga 7 Juli 2024 yang bertempat di kawasan salah satu tempat wisata kebanggaan Banyuwangi “agrowisata Taman Suruh”, Dusun Wonosari, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah.
Ada 4(empat) sekmen yang akan di tampilkan antara lain pameran arsitektur, klinik PBG/SLF, seminar workshop dan sketsa On The Spot
Ada empat ketentuan yang harus dilakukan oleh peserta festival arsitektur Nusantara antara lain adalah peserta adalah anggota IAI Jawa Timur dan IAI Malang, peserta adalah perorangan tetapi diperbolehkan untuk mencantumkan data biru arsiteknya, peserta IAI wajib melunasi iuran IAI-nya pada tahun 2023, dan ketentuan yang terakhir adalah peserta diperolehkan untuk mendaftarkan karyanya lebih dari satu karya.
Dan untuk lomba sketsa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan panitia telah menyediakan puluhan juta rupiah sebagai hadiah untuk para juara, juara 1 (satu) 7,5 juta, juara 2(dua) mendapatkan 5 juta rupiah, juara 3(tiga) mendapatkan 3 juta rupiah, dan harapan 1 dan 2 masing-masing mendapatkan 2 juta dan 1 juta rupiah, untuk kegiatan lomba sketsa ini beserta diperbolehkan diikuti oleh SMA sederajat dan mahasiswa.
Ada tiga teknik pendaftaran yang harus dilalui oleh peserta lomba sketsa yaitu dengan mengisi Google form yang tercantum, peserta wajib mengikuti technical meeting pada tanggal 29 Juni dan pada pukul 13.00 waktu Indonesia bagian barat, kegiatan Lomba akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juni dan seluruh hasil dari kegiatan lomba tersebut akan dipamerkan pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 7 Juli 2024.
Suyanto Waspo Tondo Wicaksono selaku Plt Kepala Dinas PUCKPP Kabupaten Banyuwangi melalui Kabid yang menangani kegiatan tersebut Bayu Hadiyanto Plt Kabid Cipta Karya menyampaikan ” kegiatan ini kami lakukan untuk wadah kreasi arsitek anak muda Banyuwangi dan diharapkan kegiatan tersebut dapat memberikan apresiasi dan semangat baru bagi dunia arsitek modern saat ini tanpa meninggalkan budaya lokal yang hampir tergerus oleh zaman, dan berharap dengan ajang tersebut, dapat menjadi pelecut lahirnya arsitek-arsitek top dari ujung timur pulau jawa ” ucapnya.
Reporter : (Indah razak)