TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id โ Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAMNR) mengapresiasi silaturahmi antara Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjungpinang dan pihak Pelindo yang baru-baru ini diberitakan sebagai upaya โpenguatan sinergiโ. Namun demikian, GAMNR menilai perlu adanya keterbukaan dan partisipasi publik dalam setiap agenda yang menyangkut marwah budaya dan masa depan masyarakat Melayu.(16/7/25)
Melalui pernyataan terbuka, Ketua GAMNR Said Ahmad Syukri atau yang akrab disapa Sas Joni, menyerukan agar LAM Tanjungpinang maupun LAM Provinsi Kepulauan Riau segera menggagas ruang musyawarah terbuka yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Melayu, termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas), komunitas pemuda, dan LSM.
โBudaya bukan alat tempel legitimasi, tetapi ruh yang hidup bersama rakyat. Hulubalang harus menjadi jembatan antara adat dan zaman.
Mari duduk bersama, kita hidupkan kembali musyawarah anak negeri,โ tegas Sas Joni.
GAMNR menilai penting untuk membahas beberapa isu strategis dalam forum musyawarah tersebut, antara lain:
Masa depan pengelolaan ruang laut dan wilayah pesisir Melayu;
Dampak pembangunan pelabuhan dan investasi besar terhadap komunitas lokal;
Posisi LAM dan masyarakat adat dalam menghadapi ekspansi ekonomi berbasis lahan dan laut;
Peran generasi muda Melayu dalam menjaga marwah budaya di tengah arus pembangunan yang masif.
Menurut GAMNR, semangat silaturahmi hendaknya tidak hanya menjadi simbolik, namun harus diiringi transparansi dan dialog terbuka demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga adat.
โSebagai penjaga martabat dan benteng adat, para Hulubalang memiliki kekuatan moral dan sosial untuk menghidupkan kembali ruang-ruang musyawarah yang egaliter dan menyentuh akar persoalan masyarakat,โ pungkas pernyataan GAMNR.
Pernyataan ini disampaikan GAMNR sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan nilai-nilai adat dan masa depan negeri Melayu di tengah dinamika pembangunan dan perubahan zaman.
Reporter: Edy