NATUNA | Go Indonesia.idโ Kecamatan Subi di Kabupaten Natuna mengalami gangguan jaringan internet besar pada Selasa, 29 Oktober 2024, sekitar pukul 10 pagi.
Gangguan ini menyebabkan banyak aktivitas masyarakat terhenti, terutama bagi mereka yang bergantung pada internet untuk keperluan pekerjaan dan bisnis sehari-hari.
Banyak warga mengeluhkan situasi ini, termasuk pelaku usaha yang merasa sangat terdampak karena terputusnya komunikasi dengan rekan bisnis. “Ini sangat menghambat.
Kami kehilangan peluang usaha karena komunikasi dengan mitra kerja terputus. Internet sudah menjadi kebutuhan pokok,” ungkap seorang pebisnis lokal.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga yang menggunakan internet untuk pendidikan, layanan kesehatan, dan komunikasi dengan keluarga yang berada di luar daerah.
Gangguan ini semakin menegaskan bahwa internet bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, melainkan infrastruktur utama yang mendukung berbagai aspek ekonomi dan sosial masyarakat.
Di era digital ini, banyak usaha kecil dan menengah di Subi bergantung pada internet untuk memperluas jangkauan pasar mereka, sehingga gangguan seperti ini berdampak signifikan pada pendapatan harian mereka.
Hingga saat ini, pihak penyedia layanan internet belum memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab gangguan atau estimasi waktu perbaikan.
Situasi ini membuat masyarakat dan pelaku usaha di Subi berharap pemulihan bisa dilakukan secepatnya agar aktivitas kembali berjalan normal.
Masyarakat setempat juga berharap adanya perbaikan jangka panjang agar jaringan internet di daerah mereka lebih stabil, mengingat posisi geografis Natuna yang relatif terpencil memerlukan akses internet yang andal agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi. โKami berharap pemerintah dan penyedia layanan internet memperhatikan daerah-daerah seperti kami yang membutuhkan jaringan internet yang stabil untuk bisa berkembang,โ kata salah seorang warga yang terdampak gangguan ini.
Kejadian ini juga menjadi perhatian bagi pihak terkait untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur digital, khususnya di wilayah kepulauan seperti Natuna, yang aksesnya masih terbatas dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Masyarakat berharap gangguan seperti ini segera ditangani dan tidak terjadi kembali di masa depan.
Reporter. Baharullazi