Heboh! Penemuan Jasad Kapten Kapal di Sungai Batanghari, Diduga Hilang 3 Hari Akibat Kecelakaan Kerja

IMG 20250414 WA0003

MUARO JAMBI | Go Indonesia.id – Warga dihebohkan dengan penemuan sesosok jasad laki-laki di tepian Sungai Batanghari, tepatnya di Aur Gading Olak Badar, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, pada Jumat (14/3/2025). Korban diduga kuat adalah DRS (43), seorang kapten kapal yang sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah media dan laporan masyarakat, DRS merupakan kapten tugboat Kurnia Tunggal Delapan milik PT. KTN Jambi. Dugaan sementara, korban mengalami kecelakaan kerja pada 12 Maret 2025 saat sedang membersihkan kapal. Diduga ia terpeleset dan jatuh ke Sungai.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Misteri hilangnya DRS selama tiga hari sempat menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Bahkan, muncul dugaan bahwa pihak perusahaan mencoba menutupi peristiwa tersebut, lantaran tidak adanya informasi yang mencuat ke publik sejak awal kejadian.

Kasubdit Gakkum Dirpolair Polda Jambi, AKBP Ade Chandra, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsApp pada Jumat (14/3) membenarkan adanya penemuan jasad tersebut.

“Kejadian tersebut masih dalam proses penyelidikan,” singkatnya.

Sementara itu, Kapolsek Kumpeh Ilir, Iptu Aris Israwan, juga mengonfirmasi hal serupa. Melalui sambungan telepon, ia mengatakan jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Benar, jasad sudah ditemukan dan saat ini telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” ujarnya.

Menanggapi peristiwa ini, Sekretaris Umum DPW PWDPI (Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia) Provinsi Jambi, Amri, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal perkembangan kasus tersebut dan mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas.

“Perusahaan itu harus peduli dengan pekerjanya, apalagi ini perusahaan besar. Kami minta pihak terkait, khususnya Polairud, mengusut tuntas kasus ini. Jangan ada tebang pilih dalam penegakan hukum,” tegas Amri.

Lebih lanjut, Amri juga mempertanyakan transparansi perusahaan dalam kasus ini, mengingat korban baru ditemukan tiga hari setelah diduga mengalami kecelakaan kerja.

“Cek CCTV, usut secara serius. Kami dari DPW PWDPI akan memantau dan mengawal pemberitaan ini sampai tuntas,” tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT. KTN selaku perusahaan yang mempekerjakan korban belum memberikan keterangan resmi dan belum merespons upaya konfirmasi dari awak media.(*)

*Redaksi*


Advertisement

Pos terkait