KEPRI | Go Indonesia.id_ Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengirimkan surat resmi kepada Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jakarta. Dalam surat tersebut, HNSI Kepri meminta Kedubes Tiongkok turun tangan dan membantu mengkomunikasikan permasalahan ekspor hasil laut Indonesia, khususnya ikan hidup, yang terganggu akibat kebijakan terbaru dari Pemerintah Tiongkok.
Sekretaris HNSI Kepri, Marzuki, SH, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk ikhtiar dari organisasi nelayan agar nasib para pembudidaya dan nelayan kecil di Kepri bisa lebih diperhatikan. (27/5/25)
Ia menekankan bahwa hingga saat ini, kondisi ekonomi masyarakat pesisir masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.
“Melalui surat ini, kami berharap Kedutaan Besar RRT dapat memberikan penjelasan sekaligus mendorong adanya solusi konkret agar ekspor ikan hidup ke Tiongkok, khususnya pasar Hong Kong, bisa kembali berjalan normal,” ujar Marzuki dalam keterangannya.
Ia menyebut bahwa pasar Hong Kong merupakan salah satu tujuan utama ekspor ikan hidup dari Kepri dan menjadi penopang penting bagi perekonomian nelayan di wilayah tersebut.
“Surat resmi ini juga menunjukkan keseriusan HNSI dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan nelayan lokal.
Langkah diplomatik ini kami ambil sebagai bentuk upaya konstruktif agar tidak terjadi kesalahpahaman antarnegara dalam hubungan perdagangan hasil perikanan,” tambahnya.
HNSI Kepri berharap komunikasi yang dijalin melalui jalur diplomatik ini dapat membuka jalan menuju penyelesaian yang adil dan menguntungkan kedua belah pihak, khususnya bagi para nelayan kecil di Kepulauan Riau yang menggantungkan hidup dari sektor perikanan ekspor.
Reporter : Baharullazi