BATAM | Go Indonesia.id_ Ketua DPW Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau, Dastra Wandi, yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan (korlap) dalam aksi damai nelayan yang dijadwalkan pada 15 Mei 2025, mengajak seluruh nelayan Kepri untuk bersama-sama menyuarakan aspirasinya secara damai di Kantor Gubernur Kepri.
Hal ini disampaikan oleh Dastra Wandi saat diwawancarai media pada 11 Mei 2025 di kawasan Nagoya Thamrin City, Batam.
Advertisement
“Kita para nelayan akan menyampaikan sejumlah tuntutan dan keluhan yang selama ini dirasakan.
Salah satunya adalah mendesak penghapusan Undang-Undang tentang Wilayah dan Kuota Tangkap yang sangat merugikan nelayan,” ujar Wandi.
Ia menyebutkan bahwa dalam aksi tersebut, akan ada enam tuntutan utama yang akan disampaikan langsung kepada Gubernur Kepri.
Wandi menegaskan, pihaknya menargetkan kehadiran langsung Gubernur Ansar Ahmad untuk menemui massa aksi.
“Target kami, Pak Gubernur Ansar harus hadir menemui kita. Bahkan, kita ingin beliau ikut bersama kita menemui Menteri terkait pada 19 Mei di Jakarta,” lanjutnya.
Tak hanya dari kalangan nelayan, Wandi juga mengundang mahasiswa jurusan perikanan untuk turut serta.
Ia mengatakan bahwa banyak dari mahasiswa tersebut berasal dari keluarga nelayan dan memahami betul kondisi yang dihadapi.
“Mahasiswa perikanan adalah bagian dari keluarga besar nelayan. Mereka pasti ikut merasakan suka duka yang kami alami di laut,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Wandi mengimbau seluruh peserta aksi untuk tetap menjaga ketertiban dan mengedepankan kedamaian.
“Kita masyarakat Kepri yang menjunjung tinggi adat, etika, dan sopan santun. Jangan terpancing oleh provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kita ingin menyampaikan aspirasi secara damai dan terhormat,” tegasnya.
Reporter : Baharullazi
Advertisement
