BATAM | Go Indonesia.id_Isu mengenai keaslian dan standar harga kuliner Padang yang mencuat di Cirebon ini memicu beragam pandangan di kalangan pengusaha dan pecinta kuliner.
Di tengah perdebatan terkait harga murah yang diterapkan oleh salah satu rumah makan, sejumlah pihak dari pengusaha restoran Padang khawatir bahwa harga miring dapat menurunkan standar pasar dan mengaburkan ciri khas kuliner Minangkabau. Senin (4/11/24)
Ajo Sayang, seorang pengusaha rumah makan Padang di Batam, menyoroti bahwa harga murah bukan berarti mengorbankan kualitas atau keaslian rasa masakan Minang.
Menurutnya, dalam wawancara dengan media Go Indonesia kalau penyesuaian harga dapat tetap menjaga kualitas asalkan pengelolaannya efisien.
Ia juga menambahkan bahwa ada sisi ibadah dalam menjalankan usaha kuliner, yakni membantu masyarakat yang mungkin terbatas dalam daya beli.
Dan saya membuka usaha kuliner rumah makan modal sendiri tidak bisa di intervensi oleh siapa pun , karena itu sah sah saja harga nya saya bandrol yang penting tidak rugi, ujarnya.
Menurut Ajo, masakan Padang merupakan warisan budaya yang seharusnya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia menyarankan agar tidak perlu ada regulasi ketat yang mengatur harga atau standar rasa untuk masakan Padang.
Justru, fleksibilitas dalam harga bisa membuat kuliner ini lebih inklusif dan merangkul berbagai kalangan, sehingga tidak memerlukan standarisasi yang terlalu kaku.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa kuliner Minangkabau bukan sekadar bisnis ini juga merupakan bagian dari budaya yang hidup dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia.tutupnya
Reporter : AA