SIKKA | Go Indonesia.id-Festival Jelajah Maumere (FJM) ke-2 tahun 2024 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar mulai 12-14 September 2024 dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, M.Si di Halaman Kantor Bupati Sikk, Jl. El Tari Maumere pada Kamis, 12 September 2024.
Festival yang berlangsung selama tiga hari dengan mengusung tema spesifik tentang tenun ikat, yaitu “Dewa Det Naruk Utang Peten Beli Ata Biang Sawe” atau Menyapa Dunia Dengan Tenun Ikat Sikka.
Festival Tahunan Kabupaten Sikka ini diikuti oleh ragam peserta dari berbagai komunitas atau kelompok mulai dari sanggar budaya, kelompok seninan, kelompok tenun, dan UMKM.
Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, SE, M.Si dalam sambutan pembukaan FJM mengatakan
membangun pariwisata daerah harus melihat dan mengutamakan keunggulan yang dimiliki serta pengembangannya tetap memperhatikan komponen 5A dalam pariwisata yang meliputi Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Akomodasi, dan Aktifitas.
Terkait tema Tenun Ikat Sikka dalam FJM ini Adrianus Firminus Parera menggambarkan kembali pada tahun 2015 Kabupaten Sikka berhasil mendapatkan penghargaan Rekor Muri dengan menghadirkan ribuan penenun di Halaman Kantor Bupati ini.
Adrianus Firminus juga memaparkan kembali bagaimana perjuangan Kabupaten Sikka agar pemerintah memberikan pengakuan Hak Kekayaan Intelektual dan Anugerah Indikasi Geografi untuk tenun ikat Sikka, dan perjuangan ini berhasil diraih kabupaten Sikka pada tahun 2016.
“Dengan demikian tema Tenun Ikat Sikka dalam FJM ini tepat dengan penghargaan Rekor Muri, Hak Kekayaan Intelektual dan Anugerah Indikasi Geografi yang kita raih”, pungkas Adrianus Firminus Parera
Tenun Ikat Sikka Dalam Bingkai FJM
Kekhususan FJM 2024 ini adalah menonjolkan Tenun Ikat Sikka sebagai simbol dan identitas Budaya Sikka yang terkenal dengan keindahan dan keunikannya, yang melekat dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Sikka.
Tenun Ikat Sikka adalah ungkapan nilai budaya yang mengandung unsur estetika, sosial, dan spiritual masyarakat Kabupaten Sikka sebagai warisan leluhur yang bernilai tinggi dalam kehidupan sosial budaya. Ragam motif, yang dalam Bahasa Sikka disebut Kelang, memiliki makna dan pesan humanis dan kultural mendalam.
Hal ini yang perlu diperkenalkan dan ditonjolkan secara masiv dari tenun ikat Sikka dalam ajang budaya selevel Festival Jelajah Maumere(FJM).
Dengan demikian FJM ini sebagai sebuah ajang budaya yang bertujuan untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Kabupaten Sikka, khususnya Tenun Ikat Sikka yang terkenal dengan keindahan, keunikan, pesan-pesan kultural lainnya.
Untuk diketahui Visi utama yang diusung dalam FJM 2024 yaitu menjadikan Kabupaten Sikka sebagai destinasi wisata budaya unggulan Indonesia dan mancanegara, mempromosikan Tenun Ikat Sikka sebagai warisan budaya yang mendunia, dan meningkatkan ekonomi kreatif dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sikka.
Sementara rangkaian acara untuk memeriahkan FJM seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka Evensius Edomeko, S. Fil dalam laporan panitia meliputi kirab budaya, pentas seni budaya, parade Sikka Culture Fashion, Pameran UMKM, pameran benda-benda budaya, pameran buku pariwisata dan kebudayaan, lomba fashion show, lomba musik suling, lomba berceritera(Nai Noang) tingkat SMP dan SMA, Lomba foto & Advertising, dan lomba Lari 10 KM.
“Festival Jelajah Maumere 2024 diharapkan menjadi event untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Sikka dan memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM,”pungkas Evensius.
Hari pertama FJM ini dibuka dengan parade budaya dan kesenian dengan titik start parade di Halaman Kantor Bupati Sikka. Barisan parade Sikka Culture Carnaval terdiri dari kelompok sanggar budaya, paguyuban dari berbagai daerah yang berada di Kabupaten Sikka, kelompok fashion show, dan komunitas atau kelompok kategorial budaya.
FJM selanjutnya dimeriahkan dengan pentasan hiburan mulai dari tarian kolosal jata kapa, cat walk fashion show, band, dan aneka lomba lainya.
Reporter : (Selsi).