Miris Diparit Andin, Keluarga Tumirah Hidup Dirumah Reyot, Enam Anak Bertahan dalam Keterbatasan

1AA 3

Reporter : Apriandi

TANJAB BARAT | Go Indonesia.id – Disebuah sudut Parit Andin, Desa Lumahan, Kecamatan Senyerang, berdiri sebuah rumah reyot yang nyaris tak pantas disebut tempat tinggal. Berdinding papan lapuk, atap seng bocor, dan lantai tanah becek menjadi saksi bisu perjuangan pasangan Sabar dan Tumirah (55) bersama enam orang anaknya.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Ketika hujan deras mengguyur, rumah itu berubah layaknya kolam. Air menetes dari sela-sela atap seng yang berlubang, membasahi tikar dan pakaian. Anak-anak terpaksa tidur dalam keadaan lembab, menggigil di balik kegelapan.

“Kami tidak punya pilihan, hanya ini rumah kami,” tutur Tumirah dengan suara parau, menahan haru.

Suaminya, Sabar, hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Kadang cukup untuk membeli beras, kadang tidak sama sekali. Untuk biaya sekolah, seragam, hingga kebutuhan gizi anak-anak mereka, hanya bisa dipenuhi ala kadarnya. Dari enam anak, sebagian masih duduk di bangku SD, sementara satu baru masuk SLTA.

Ironisnya, meski hidup dalam kondisi miskin dan memprihatinkan, keluarga ini mengaku tak pernah mendapat bantuan apapun. Program pemerintah seperti Bedah Rumah, PKH, hingga bantuan pangan seolah tak pernah menyentuh mereka.

“Kami hanya ingin hidup layak, rumah yang tidak bocor, anak-anak bisa sekolah, dan kesehatan kami diperhatikan,” ungkap Sabar sambil menunjukkan KTP dan dokumen keluarga, berharap suaranya sampai ke telinga pejabat Daerah.

Potret pilu ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah Kabupaten Tanjab Barat. Ditengah anggaran miliaran rupiah yang terus digelontorkan untuk pembangunan, masih ada rakyat kecil yang tidur di lantai tanah, berjuang dalam kegelapan, dan bermimpi sederhana tentang rumah yang tidak bocor.

Keluarga Tumirah kini menitipkan harapan pada Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat, agar segera membuka mata dan hati. Sebab bagi mereka, bantuan bukan sekadar belas kasihan, tetapi hak rakyat miskin yang wajib diperjuangkan Negara.

Redaksi


Advertisement

Pos terkait