KERINCI | GO Indonesia.id – Gunung Kerinci, Jambi, menyimpan legenda makhluk misterius yang dikenal sebagai Uhang Pandak, yang dalam bahasa Kerinci berarti “orang pendek”.
Sosok ini digambarkan memiliki tinggi sekitar satu meter, tubuhnya dipenuhi bulu pendek, dan yang paling aneh, telapak kakinya menghadap ke belakang.
Meskipun memiliki bentuk tubuh yang tidak lazim, Uhang Pandak dikatakan sangat lincah bergerak di antara rimbunnya hutan. Beberapa saksi bahkan mengklaim melihat makhluk ini membawa tombak kayu dengan tangan yang kekar.
Kisah tentang makhluk ini sudah terdokumentasi sejak lama. Marco Polo, penjelajah asal Italia, pada tahun 1292 mencatat kisah “orang pendek” dalam bukunya The Travel of Marco Polo (1926).
Ia menyebutkan bahwa orang pendek yang ditemukan di Sumatera sebenarnya hanyalah hasil rekayasa manusia yang menyerupai sosok kecil berbulu.
Sementara itu, pada tahun 1923, seorang ahli zoologi Belanda, Van Heerwarden, mengklaim pernah melihat makhluk kecil berbulu dengan wajah tua dan rambut hitam sebahu di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Yang mengejutkan, makhluk ini berjalan tegak dan membawa tombak.
Misteri Uhang Pandak menarik perhatian dunia, termasuk National Geographic Society, yang mendanai ekspedisi untuk mencari makhluk ini. Peneliti asal Inggris, Debbie Martyr dan Jeremy Holden, telah mendedikasikan hidup mereka sejak tahun 1990 untuk membuktikan keberadaan orang pendek ini.
Melalui ekspedisi bertajuk Project Orang Pendek, mereka memasang kamera jebak dan mengumpulkan kesaksian warga setempat. Namun, meski bertahun-tahun melakukan pencarian, hasilnya masih nihil.
Beberapa ahli cryptozoology bahkan menduga bahwa Uhang Pandak memiliki hubungan dengan Australopithecus, salah satu leluhur manusia purba.
Ada juga yang menghubungkannya dengan fosil manusia kerdil Homo Floresiensis yang ditemukan di Flores, yang hidup sekitar 35.000 hingga 18.000 tahun lalu.
Hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang benar-benar bisa mengonfirmasi keberadaan Uhang Pandak. Namun, bagi masyarakat setempat dan suku Anak Dalam, makhluk ini lebih dari sekadar legenda.
Meski zaman sudah modern dan teknologi semakin maju, misteri Uhang Pandak tetap belum terpecahkan.
Apakah makhluk ini benar-benar ada atau hanya mitos?? Jawabannya masih menjadi tanda tanya besar yang menunggu untuk diungkap.(*)
*Redaksi*