Mobil Terios Hitam Terbakar di SPBU Rantau Puri, Diduga Angkut Pertalite Bersubsidi

IMG 20250621 WA0023

Reporter : Hermanto

BATANG HARI | Go Indonesia.id –
Sebuah mobil Daihatsu Terios berwarna hitam terbakar hebat di depan SPBU 24.336.72 Desa Rantau Puri, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Jambi, Jumat (20/06/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Peristiwa ini viral di media sosial dan menyita perhatian warga.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Dari keterangan sejumlah saksi mata di lokasi, mobil tersebut datang dari arah SPBU dan sempat berhenti di dekat nozzle pengisian bahan bakar.

Tiba-tiba muncul percikan api dari bagian kendaraan yang kemudian membesar dan menyambar seluruh bodi mobil.

Warga yang panik langsung mendorong mobil itu menjauh dari SPBU hingga masuk ke parit di seberang jalan demi menghindari ledakan besar.

Dalam mobil tersebut terdapat tiga orang: seorang pria, seorang wanita, dan satu anak kecil berusia balita.

Seorang saksi yang juga tokoh masyarakat Desa Rantau Puri menyebut bahwa anak tersebut mengalami luka bakar.

β€œAnak kecil itu sepertinya terkena kobaran api. Mereka diduga berasal dari Desa Rantau Gedang, Kecamatan Mersam,” ujar saksi di lokasi kejadian.

Yang mengejutkan, warga menemukan sejumlah jerigen berisi BBM jenis Pertalite bersubsidi di dalam mobil naas itu. β€œSaya pastikan isinya Pertalite. Mobil itu memang sering terlihat melangsir BBM di SPBU ini,” tegas seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

Video kejadian dan jerigen terbakar di dalam mobil kini beredar luas di media sosial, memperkuat dugaan bahwa mobil tersebut digunakan untuk aktivitas ilegal pengangkutan BBM bersubsidi.

Misteri semakin menguat ketika nomor plat mobil yang dicatat warga tidak sesuai dengan data kendaraan di situs Samsat. Plat nomor yang tertera justru tercatat sebagai milik mobil jenis Innova warna abu metalik.

Pihak pengelola SPBU 24.336.72 Rantau Puri hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Awak media yang mencoba menghubungi pegawai dan pengelola SPBU tidak mendapat tanggapan.

Insiden ini memunculkan kembali sorotan terhadap maraknya praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi dan lemahnya pengawasan di lapangan.

Masyarakat meminta Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengusut tuntas kejadian ini, termasuk keterlibatan pihak-pihak yang memfasilitasi praktik β€œmelangsir” BBM yang jelas-jelas merugikan Negara.(*)

*Redaksi*


Advertisement

Pos terkait