ANAMBAS,JEMAJA | Go Indonesia.id– Pembangunan Pelabuhan RoRo Tahap II di Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, masih jauh dari penyelesaian. Proyek lanjutan yang bersumber dari dana aspirasi anggota Komisi V DPR RI Dapil Kepri, Cen Sui Lan, itu mengalami keterlambatan serius dan menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Hingga pertengahan Mei 2025, belum terlihat progres signifikan di lapangan. Warga pun mulai mempertanyakan penyebab keterlambatan proyek yang sangat vital untuk akses transportasi dan pergerakan ekonomi di wilayah perbatasan ini.
“Kami tidak minta muluk-muluk. Kami hanya ingin tahu, kenapa pembangunan ini sangat terlambat? Pelabuhan ini penting untuk kami,” ungkap seorang warga Jemaja saat ditemui tim media.
Pengaduan masyarakat disampaikan pada 8 Mei 2025. Di hari yang sama, tim media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Kepri di Batam dan satuan kerja (Satker) pelaksana proyek, melalui sambungan telepon. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait.
Lebih memprihatinkan lagi, saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi, tim media menemukan sejumlah pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar keselamatan kerja. Hal ini memunculkan dugaan bahwa pihak kontraktor pelaksana tidak menjalankan pekerjaan sesuai prosedur teknis dan keselamatan yang seharusnya diberlakukan di proyek pemerintah.
“Melihat langsung kondisi di lapangan, kesannya proyek ini dikerjakan asal-asalan. Padahal ini menyangkut keselamatan kerja dan kualitas bangunan,” ujar salah satu anggota tim liputan.
Kondisi ini menambah kekhawatiran publik, tidak hanya soal keterlambatan proyek, tetapi juga potensi buruknya mutu pekerjaan yang bisa berdampak jangka panjang.
Masyarakat berharap, pihak Balai, Satker, dan kontraktor pelaksana segera memberikan penjelasan dan memperbaiki tata kelola proyek agar pembangunan Pelabuhan RoRo Tahap II bisa segera dirampungkan dengan kualitas yang baik dan tepat waktu.
Reporter : Baharullazi