MAKASSAR | Go Indonesia.id-Pengukuhan Guru Besar di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa tepatnya di Gedung Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar pada hari Rabu 24 April 2024
Prof. H. Hamdan Juhannis, MA., Ph. D selaku Rektor di UIN Alauddin Makassar mengukuhkan tiga (3) guru besar diantaranya:
Pertama Prof. Dr. Sohra, M. Ag di bidang Ilmu Tafsir. Beliau menyampaikan pidato pengukuhannya tentang konsep “surah dan gagasan demokrasi telaah ayat-ayat al-qur’an”. topik ini merupakan kristalisasi pemikiran sendiri dalam ilmu Tafsir. wacana musyawarah sedemikian penting dikaji bagian setiap orang bagi yang tidak memandang saat ini sebagai sistem pemerintahan yang berlandaskan pada kebebasan, kerja sama politik, Luralisme dan dan sebagainya. Artinya dalam istilah surah atau musyawarah terjadi hubungan timbal balik antara yang memerintah dan yang diperintah antara elit dan massa, antara rakyat dan pemerintah atau antara awam dan ahli.
Kedua Prof. Dr. H. Firdaus Muhammad, M. Ag di bidang ilmu komunikasi Politik Islam. ia merupakan dosen fakultas dakwah dan komunikasi, beliau juga aktif sebagai narasumber di berbagai media selaku pengamat politik juga penulis tetap dan tergolong sebagai penulis produktif. Beliau menyampaikan pidato pengukuhannya yaitu “Relasi ulama, kekuasaan dan keindonesiaan resonansi satu abad komunikasi politik nahdlatul ulama”. Belia juga menjelaskan tentang topik pengukuhannya yaitu Nahdatul ulama merupakan ormas terbesar di indonesia sehingga senantiasa selalu berhadapan dengan godaan politik. Dari topik ini ia bagi menjadi 4 yaitu yang pertama NU Masa Penjajahan, yang kedua NU Masa Orde Lama, ketiga NU Masa Orde Baru, dan yang keempat Periode Reformasi
Ketiga Prof. Dr. Muhammad Sabri, M. Ag di bidang Ilmu Filsafat Islam. Pidato pengkuhun yaitu “Gagasan ketuhanan yang berkebudayaan dalam timbangan filsofi premis”. Pada topik ini beliau menyebutkan ada tiga variabel dalam pengukuhan ini yang pertama ketuhanan yang berkebudayaan, yang kedua filosi premis, dan yang ketiga bagaimana kita membayangkan Indonesia sebagai negeri yang inklusif, moderat dan toleran.
“Prof. H. Hamdan Juhannis memberikan ucapan selamat atas pencapaian yang telah di raih oleh ketiga guru besar tersebut. Beliau juga menyampaikan perasaan kebatinan yang paling dalam terhadap pengukuhan 3 guru besar hadirnya 2 inspirator utama dalam pengembangan intelektualitas dan akademik yaitu Prof Faisal Bakti dan Prof Yudian Wahyudi”. Tuturnya
Editor : Abdul
Reporter : Suriyanintia