KERINCI | Goindonesia.id – Kenyamanan pengunjung objek wisata di Kabupaten Kerinci kembali tercoreng akibat ulah oknum pengelola.
Padahal, pihak pengelola seharusnya bertugas memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, terutama saat lonjakan pengunjung pasca-Lebaran. Namun, hal berbeda justru terjadi di Objek Wisata Air Panas Semurup.
Seorang warga Semurup berinisial SN mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat mengunjungi lokasi wisata tersebut pada Selasa (01/04/2015) sekitar pukul 11:30 WIB di Jalan Wisata Air Panas Semurup No. 1, Koto Baru Semurup, Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Jambi.
SN mengungkapkan bahwa ia dan pengunjung lainnya dipaksa membayar tiket masuk sebesar Rp 25.000 per orang, jauh lebih tinggi dari tarif resmi yang biasanya hanya Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Pengakuan Korban SN mengeluhkan tindakan petugas tiket yang diduga menggunakan kekerasan untuk memaksa pembayaran.
Saya ingin menyampaikan pengalaman kurang menyenangkan saat berkunjung ke wisata Air Panas Semurup. Petugas tiket di sana memaksa saya dan pengunjung lain untuk membayar tiket seharga Rp 25.000 dengan cara yang tidak menyenangkan.
Bahkan, seseorang dalam foto ini menarik saya agar membayar. “Saya berharap pihak berwenang menindaklanjuti masalah ini agar wisata tetap nyaman bagi semua pengunjung. Mohon bantu sebarkan agar tidak ada lagi yang mengalami hal serupa.. Terima kasih,β ungkap SN.
SN juga menegaskan bahwa seharusnya warga Semurup tidak dikenakan biaya masuk ke objek wisata tersebut. Namun, ia tetap dipaksa membayar dengan tindakan kasar oleh oknum yang bertugas di lokasi.
βIni bukan soal uang, tetapi masalah etika. Masa seseorang harus ditarik tangannya agar membayar tiket masuk dengan paksaan?β keluhnya.
SN meminta pihak berwenang segera mengambil tindakan TEGAS terhadap oknum yang terlibat. Ia menduga ada pihak tertentu yang sengaja memberi wewenang kepada oknum tersebut untuk bertindak di luar ketentuan resmi. Kejadian ini dinilai tidak hanya mencoreng citra objek wisata, tetapi juga mengancam keamanan pengunjung.
Masyarakat berharap Pemerintah Daerah dan Aparat terkait segera menyelidiki kejadian ini agar tidak ada lagi wisatawan yang merasa terancam atau diperas secara paksa saat berkunjung ke Objek Wisata Air Panas Semurup.(*)
*Redaksi*