Prosesi Adat “Datang Dianta, Pai Balapeh” Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar Berlangsung Khidmat

IMG 20250418 WA0036

BATUSANGKAR | Go Indonesia.id – Prosesi adat “Datang Dianta, Pai Balapeh” dalam rangka penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar periode 2025-2030 berlangsung khidmat dan lancar di Kantor Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Tanah Datar, Rabu (16/4/2025).

Prosesi adat yang bermakna datang diantar, pergi dilepas ini menjadi simbol penyerahan anak kemanakan oleh niniak mamak kepada pemerintah daerah untuk mengemban amanah sebagai pemimpin Tanah Datar.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Acara dimulai dari penyambutan arak-arakan Wakil Bupati Ahmad Fadly di depan Gedung Indojolito oleh Bupati Eka Putra beserta istri, jajaran niniak mamak dan bundo kanduang.

IMG 20250418 WA0037 Selanjutnya, kedua pemimpin daerah tersebut bersama rombongan berjalan menuju Gedung LKAAM untuk melanjutkan prosesi adat.

Dalam sambutannya, Bupati Eka Putra mengungkapkan bahwa prosesi ini memiliki makna yang dalam sebagai bentuk doa restu dan dukungan masyarakat Tanah Datar dalam menjalankan amanah pemerintahan.

“Melalui kegiatan ini, kami merasa tidak berjalan sendiri, karena tersirat dukungan dari seluruh tokoh masyarakat dalam upaya mewujudkan harapan rakyat Tanah Datar secara merata,” ujarnya.

Eka Putra juga menegaskan bahwa prosesi adat ini menjadi awal langkah perjuangan dalam membangun Tanah Datar menjadi daerah yang madani, maju, dan berkelanjutan, berlandaskan filosofi adat Minangkabau adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Wakil Bupati Ahmad Fadly turut menyampaikan bahwa prosesi adat ini merupakan bentuk pelengkap dari rangkaian penyambutan secara adat, meskipun secara pemerintahan telah dilantik dan mulai bertugas sejak dua bulan terakhir.

“Walaupun administrasi pemerintahan telah berjalan, namun kami memandang penting prosesi adat ini, sebagai bentuk penghormatan dan memohon restu dari para tokoh adat dan masyarakat,” kata Fadly.

Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan, dengan mengedepankan semangat kebersamaan tali tigo sapilin, tungku tigo sajarangan antara niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai.

Sementara itu, Ketua LKAAM Tanah Datar, Aresno Dt. Andomo, berharap prosesi adat ini terus dilestarikan sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Minangkabau yang menjadi rujukan bagi daerah lain.

“Sebagai luhak nan tuo, kita wajib menjaga dan melestarikan adat ini agar tidak tergerus oleh waktu,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Ketua GOW Ny. Dwinanda Ahmad Fadly, anggota DPRD Sumbar, Forkopimda, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Tanah Datar, Kepala OPD, Camat, Wali Nagari, niniak mamak, bundo kanduang, alim ulama, dan tamu undangan lainnya.(*)

*Redaksi*


Advertisement

Pos terkait