Proyek SIBAT Dihentikan, Pemda Banyuwangi Diminta Teruskan Inisiatif Mitigasi Bencana

IMG 20250328 WA0088

BANYUWANGI | Go Indonesia.id– Proyek Kesiapsiagaan Bencana SIBAT (Sistem Informasi Bencana Terpadu) yang dijalankan oleh AmCross di empat wilayah Banyuwangi, yakni Desa Pengatigan Rogojampi, Kelurahan Mojopanggung, Kelurahan Bakungan Glagah, dan Kelurahan Tamanbaru, resmi ditutup. Penutupan ini terpaksa dilakukan menyusul kebijakan pembekuan pendanaan dari USAID, lembaga donor utama proyek tersebut.

Penutupan proyek SIBAT yang digelar di [Lokasi Penutupan], dihadiri oleh Asisten II Bupati Banyuwangi, Bapak Dwiyanto, menandai berakhirnya program yang telah terbukti memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, khususnya gempa bumi. (28/3/25)

Bacaan Lainnya

Advertisement

Bapak Dwiyanto dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan atas penghentian pendanaan USAID, namun juga menekankan pentingnya keberlanjutan program SIBAT.

“Proyek SIBAT telah menunjukkan hasil yang nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi di wilayah-wilayah rawan. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Banyuwangi akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk meneruskan program ini secara mandiri,” ujar Bapak Dwiyanto.

Proyek SIBAT selama ini telah memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana, termasuk simulasi evakuasi dan penyediaan informasi kebencanaan terkini.

Keberhasilan program ini terlihat dari meningkatnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi.

Penutupan proyek ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya upaya mitigasi bencana di wilayah-wilayah tersebut.

Namun, harapan tetap ada dengan komitmen Pemerintah Daerah Banyuwangi untuk mencari solusi agar program yang bermanfaat ini dapat terus berlanjut.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, sangat penting untuk memastikan keberlangsungan upaya mitigasi bencana di Banyuwangi.

Semoga Pemerintah Daerah Banyuwangi dapat segera mengambil langkah konkret untuk melanjutkan program SIBAT, sehingga upaya mitigasi bencana di Banyuwangi tetap optimal. Aamiin.

Catatan: Berita ini ditulis berdasarkan informasi yang diberikan. Untuk informasi lebih lengkap dan akurat, silakan menghubungi pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Daerah Banyuwangi atau AmCross.
Banyuwangi, Jawa Timur – Proyek Kesiapsiagaan Bencana SIBAT (Sistem Informasi Bencana Terpadu) yang dijalankan oleh AmCross di empat wilayah Banyuwangi, yakni Desa Pengatigan Rogojampi, Kelurahan Mojopanggung, Kelurahan Bakungan Glagah, dan Kelurahan Tamanbaru, resmi ditutup. Penutupan ini terpaksa dilakukan menyusul kebijakan pembekuan pendanaan dari USAID, lembaga donor utama proyek tersebut.

Penutupan proyek SIBAT yang digelar di [Lokasi Penutupan], dihadiri oleh Asisten II Bupati Banyuwangi, Bapak Dwiyanto, menandai berakhirnya program yang telah terbukti memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, khususnya gempa bumi.

Bapak Dwiyanto dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan atas penghentian pendanaan USAID, namun juga menekankan pentingnya keberlanjutan program SIBAT.

“Proyek SIBAT telah menunjukkan hasil yang nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi di wilayah-wilayah rawan.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Banyuwangi akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk meneruskan program ini secara mandiri,” ujar Bapak Dwiyanto.

Proyek SIBAT selama ini telah memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana, termasuk simulasi evakuasi dan penyediaan informasi kebencanaan terkini.

Keberhasilan program ini terlihat dari meningkatnya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi.

Penutupan proyek ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya upaya mitigasi bencana di wilayah-wilayah tersebut. Namun, harapan tetap ada dengan komitmen Pemerintah Daerah Banyuwangi untuk mencari solusi agar program yang bermanfaat ini dapat terus berlanjut.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, sangat penting untuk memastikan keberlangsungan upaya mitigasi bencana di Banyuwangi.

Semoga Pemerintah Daerah Banyuwangi dapat segera mengambil langkah konkret untuk melanjutkan program SIBAT, sehingga upaya mitigasi bencana di Banyuwangi tetap optimal. Aamiin.

Catatan: Berita ini ditulis berdasarkan informasi yang diberikan. Untuk informasi lebih lengkap dan akurat, silakan menghubungi pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Daerah Banyuwangi atau AmCross.

Reporter : Indah Razak


Advertisement

Pos terkait