TANAH DATAR | Go Indonesia.id – Teriakan Netizen soal jalan rusak, Ruas Jalan Batusangkar – Payakumbuh sudah lama rusaknya,
2 (Dua) Tahun dibiarkan tanpa diperbaiki.
Kondisi kekinian makin rusak parah, karena diperparah musim Hujan, akibatnya apa..???, Kabupaten Tanah Datar terkenal sebagai Ibu Kota Budaya Sumbar, kini berjuluk Negeri Seribu Lobang.
Pengusaha Nasional, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda serta Tokoh Masyarakat, sangat merasakan parahnya Ruas Jalan penghubung Batusangkar – Payakumbuh.
“Parahnya Jalan berlobang semua, sulit merasakan kenyamanan berkendara. Padahal selama ini Sumbar terkenal dengan bentangan Jalan mulus,” kata Tokoh Masyarakat.
“Kendaraan tidak bisa melaju kencang, setiap sebentar harus melambatkan laju kendaraan mereka, melewati lobang,” tambah Tokoh Masyarakat.
Menurut Tokoh Masyarakat persoalan parahnya Ruas Jalan tersebut, “telah merugikan Masyarakat banyak, di karenakan Jalan ini sebagai Jalan utama,
untuk semua kegiatan sehari-hari, tapi tidak ada keinginan untuk memperbaiki,” kata Tokoh Masyarakat.
“Ada saya baca siap diperbaiki,
akan diperbaiki oleh Pak Gubernur tapi kapan..???, hari ini kondisi Jalan rusak parah, Gubernur Sumbar di mana ya..???,” ujar Tokoh Masyarakat.
Itu kata Tokoh Masyarakat artinya Respon Kepala Daerah lambat, padahal Ruas Jalan itu Kelas Provinsi, baik atau jelek Jalan itu Kewenangan Pemerintah Provinsi.
“Dampaknya terasa sekarang, ketika Gubernur Sumbar tidak perhatian menangani lobang – lobang itu, Jalan jadi Macet dan Tanah Datar dapat julukan Netizen sebagai Negeri 1000 lobang,” keluhan Tokoh Masyarakat.
“Bahkan cuitan Netizen ngeri lagi, kalau Hamil Tujuh Bulan jangan lewat Jalan Batusangkar – Payakumbuh bisa melahirkan di Jalan,” cuitan Netizen.
Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra mengakui parah kondisi jalan di Kabupatennya. “Kondisinya, hampir sebagian besar Ruas Jalan Provinsi kondisinya rusak parah,” kata Anton, di kutip dari berita Harian Singgalang beberapa Bulan yang lalu.
Kondisi jalan itu kata Anton Yondra berakibat banyak perantau Tahun ini yang memilih tidak pulang kampung, “Solusi sekaligus harapan Masyarakat, Pemprov Sumbar harus memberikan perhatian yang seimbang dengan Daerah lainnya, untuk Tanah Datar ini, perhatian Pak Gubernur jangan bedakan Jalan di Daerah lain,” tambah Anton.(Tim)
Dewan Redaksi