SUKABUMI | Go Indonesia.id-Bung Des menyoroti persoalan mendasar dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia, di mana seremonial sering kali lebih diutamakan dibandingkan substansi kelayakan calon wisudawan. Menurutnya, hal ini menjadi ironi dalam upaya mempersiapkan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Substansi harus lebih diutamakan karena gelar yang diterima calon wisudawan akan dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun diri mereka sendiri,” ujar Bung Des.
Ia juga menyoroti tren hedonisme dan konsumerisme yang merajalela di kalangan mahasiswa. Banyak dari mereka lebih fokus pada gaya hidup dan mengikuti tren, tanpa memilah apa yang benar-benar menjadi prioritas. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai yang seharusnya dipegang teguh, khususnya oleh calon pendidik.
Sebagai contoh, berdasarkan data dari Kompas.com, rata-rata IQ orang Indonesia menempati urutan ke-10 dari 11 negara ASEAN dengan skor rata-rata 78,49. Di tingkat global, Indonesia berada di posisi ke-130. Fakta ini menunjukkan pentingnya membentuk substansi calon wisudawan agar kelulusan mereka benar-benar mencerminkan kompetensi yang diakui dan dapat diandalkan.
Karakter yang Harus Dimiliki Calon Wisudawan
Untuk menciptakan generasi penerus yang berkelanjutan, Bung Des menegaskan bahwa calon wisudawan harus memiliki karakter yang mendukung keberhasilan mereka di dunia kerja dan masyarakat. Karakter tersebut meliputi:
1. Integritas
Menjunjung tinggi nilai kejujuran, tanggung jawab, dan etika dalam setiap tindakan, baik di dunia profesional maupun pribadi.
2. Kemandirian
Mampu mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pilihan sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
3. Ketangguhan
Siap menghadapi tantangan, adaptif terhadap perubahan, dan tidak mudah menyerah meski menghadapi kegagalan.
4. Rasa Ingin Tahu dan Belajar Sepanjang Hayat
Memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang akademik, profesional, maupun sosial.
5. Komunikasi yang Efektif
Mampu berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan, serta mendengarkan dengan empati.
Karakter-karakter ini, menurut Bung Des, akan membantu para wisudawan bertransisi dengan percaya diri dari dunia pendidikan ke dunia kerja atau masyarakat.
Reporter : Hubertus