Editor : Abdul
BANYUWANGI | Go Indonesia.id- Hasil koordinasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan SBM PT Pertamina Banyuwangi diperoleh informasi kebutuhan gas LPG, terutama subsidi 3 kg, meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas liburan sekolah berimbas peningkatan kunjungan tempat wisata internal Banyuwangi, “musim” hajatan nikah, persiapan tasyakur kepulangan ibadah Haji atau giat lain yang membutuhkan gas LPG 3 kg.
Untuk rasio stok dan penjualan gas LPG 3 kg masih sesuai dan berjalan normal menyesuaikan kuota dari BPH Migas. Adapun kuota gas LPG 3 kg untuk pangkalan tidak berkurang alias tetap, bahkan disediakan penambahan. Namun, kondisi kebutuhan masyarakat memang meningkat bulan-bulan ini.
Rata-rata penyaluran harian di Kabupaten Banyuwangi berada di kisaran 63.280 tabung LPG 3 KG. Pemakaian fakultatif dari tambahan tabung yang telah tersalurkan di Kabupaten Banyuwangi bulan Juni sebanyak 94.640 tabung.
Kebijakan BPH Migas, agar penyaluran tepat sasaran bagi warga miskin diberlakukan pembatasan, sejak setahun lalu, pembelian hanya di pangkalan gas LPG 3 kg dengan menunjukkan KTP. Namun, ketentuan BPH Migas untuk penyaluran di pengecer, warung atau toko klontong, misalnya, dibatasi 10 %, yang dimjngkinkan pemantauan terhadap ketepatan sasaran warga miskin relatif sulit sehingga masyarakat dihimbau membeli LPG 3 kg langsung di pangkalan dengan menunjukkan KTP.
Dengan peningkatan kebutuhan gas LPG 3 kg dan pembatasan ke warung-warung hanya 10% dari kuota itulah warga berasumsi terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg saat membeli di warung namun tersedia jika membeli di pangkalan tersedia sesuai kuota.
Untuk menjaga stabilitas ketersediaan gas LPG 3 kg SBM dan pemangku kepentingan terus melakukan koordinasi sampai level bawah.
Reporter : Indah rzk