TP PKK Kabupaten Bintan Gelar Temu Wicara Germas dan Sosialisasi Pola Asuh Anak di Era Digital

IMG 20250814 WA0088

BINTAN | Go Indonesia.id – Menghadapi arus teknologi dan digitalisasi yang semakin merambah hingga ke ruang keluarga, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bintan menggelar temu wicara sekaligus sosialisasi pola asuh anak di era digital.

Kegiatan ini berlangsung di Desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam, sejalan dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Kamis (14/8/2025).

Bacaan Lainnya

Advertisement

Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hapizha Ramadhani Putri, didampingi Camat Seri Kuala Lobam, Yani M. Abas Manupassa, S.IP, memimpin kegiatan yang menghadirkan narasumber dr. Yuanita, Spesialis Kejiwaan, beserta suaminya, Akuang.

Dalam sambutannya, Hapizha menjelaskan bahwa kegiatan Germas ini merupakan pelaksanaan kedua di Desa Teluk Sasah. β€œBanyak laporan yang kami terima, khususnya dari Pak Sholeh selaku PLTBM Teluk Sasah dan anggota Pokja 1 bidang pendidikan Pancasila serta pola asuh anak. Menanggapi laporan tersebut, kami merencanakan temu wicara ini untuk mencari solusi bersama. Biasanya PKK turun sebulan sekali atau dua kali di setiap kecamatan, disertai pembagian sembako dan kerja sama dengan Dinas Kesehatan maupun Poskesmas,” ujar Hapizha.

Sementara itu, dr. Yuanita memaparkan tantangan pola asuh anak di era digital. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Digital tahun 2025, pengguna internet di Indonesia mencapai 221 juta jiwa atau sekitar 79,5% dari populasi, menempatkan Indonesia di peringkat keempat dunia. Sebanyak 9,17% di antaranya adalah anak di bawah usia 12 tahun, yang berisiko tinggi terpapar ancaman siber.

β€œDi usia tersebut, perkembangan otak bagian depan (prefrontal cortex) belum maksimal. Apa pun yang dilihat dan didengar melalui ponsel akan langsung masuk tanpa filter. Baru pada usia 23 tahun bagian otak ini berkembang sempurna,” jelas dr. Yuanita.

Ia juga menyoroti ciri-ciri anak yang mengalami ketergantungan internet, seperti tantrum saat ponsel diambil dan menurunnya konsentrasi belajar karena pikiran selalu tertuju pada gawai.

β€œPeran orang tua sangat penting untuk mengawasi dan membatasi penggunaan internet bagi anak-anak, kapan pun dan di mana pun,” tegasnya.

Reporter: Suprin


Advertisement

Pos terkait