Editor : Abdul
BATAM | Go Indonesia.id – Paguyuban warga ( PAGAR) DKI Kota Batam melakukan acara ngored sebelum datangnya bulan puasa Ramadhan .
Tradisi tersebut menjadi kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini bagi warga Betawi di perantauan khususnya di Batam , ahad (25/2/24).
Ziarah dan doa arwahΒ harus tetap ada sebab sebagai pengingat terhadap begitu dekatnya kematian, momen ini juga menjaga tali persaudaraan. ujarnya.
Video Go Indonesia.id dan TV
Ncang Syarif ketua Paguyuban Betawi Batam mengatakan ke Go Indonesia kalau
Ciri khas warga Betawi hidup atas kesederhanaan dan memegang teguh asas kekeluargaan yang erat.
Saya senang karena ketemu sara-saudara yang selama ini jarang dilihat.
Mungkin kalau nggak ada ziarah kubur semacam ini, bisa-bisa nggak kenal dengan saudara saat berpapasan di jalan,
Dimana masyarakat Betawi memiliki sejumlah tradisi sebelum puasa atau Ramadhan.
Biasanya, warga Betawi melaksanakan tradisi sebelum puasa itu bersama keluarga dan kerabat dekat.
Kebiasaan pada umumnya ngored/ ruwahan dan nyorog dilaksanakan seminggu sebelum menjelang Ramadhan. ungkapnya.
Ngored adalah tradisi pada malam nisfu sya’ban yang dilakukan masyarakat Betawi dalam rangka menyambut bulan puasa Ramadahan.
Video Go Indonesia.id dan TV
Ruwahan bermakna bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT sekaligus momentum untuk mendoakan keluarga atau sanak saudara yang telah meninggal.
Selain ngored ada juga tradisi Betawi Nyorog sebelum puasa.
Nyorog merupakan tradisi Betawi sebelum puasa dan ini dilakukan dengan cara berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan.
Ngantar – ngantar makanan selain menyambut puasa, juga dilakukan saat lebaran Idul Fitri .
Yang kita lakukan sekarang ziarah ke makam pendahulu para tokoh Betawi dan tokoh agama ,kerabat dan saudara
Hari ini ziarah di semua TPU yang ada di Batam seperti TPU sei Temiang ,TPU Sei Panas ,TPU Nongsa dan TPU Tj Sengkuang.
InsyaAllah kita Ziarahin semuanya sampai selesai hari ini .
Setelah itu, acara ditutup dengan makan bersama dengan makanan khas Betawi, seperti ketupat sayur, semur, asinan, dan kue-kue kecil.
Sebagian masyarakat Betawi juga mengartikan ruwahan sebagai kegiatan sedekah.ungkap Encang Syarif.
Reporter :Zahra