Reporter : Endita Ms
TEBO | Go Indonesia.id – Sebuah video yang menampilkan oknum Anggota DPRD Kabupaten Tebo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Siswanto, S.Pd, viral di media sosial.
Video berdurasi sekitar Satu jam itu memperlihatkan Siswanto menyampaikan orasi di hadapan calon Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, SE, MM, serta ratusan masyarakat yang hadir dalam acara syukuran.
Pernyataan Siswanto dalam orasi tersebut memicu kontroversi, lantaran dianggap mengandung unsur SARA dan provokasi terhadap suku tertentu.
Goindonesia.id Chanel
Hal ini langsung mengundang reaksi keras dari masyarakat di berbagai wilayah Tebo, mulai dari Bantaran Sungai Batanghari hingga Rimbo Bujang, Rimbo Ulu dan Rimbo Ilir.
Berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, cendekiawan, ulama dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) menyampaikan kekecewaan dan keprihatinan mereka terhadap insiden tersebut.
Tokoh masyarakat di Kabupaten Tebo secara TEGAS menyatakan bahwa pernyataan seperti ini sangat berpotensi memecah belah kerukunan yang selama ini terjaga.
Dr. Musa, S.Ag. M.Pdi, Rektor salah Satu kampus di Tebo sekaligus Dewan Penasehat Adat Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Tebo, menyatakan kemarahan dan kekecewaannya.
“Kami akan segera menggelar rapat khusus untuk menyikapi masalah ini sebelum semakin meluas,” tegas Dr. Musa saat ditemui media pada Senin (9/9/2024).
Beliau juga telah berkomunikasi dengan Ketua Lembaga Adat Kabupaten Tebo, H. Syahrudin, untuk mengoordinasikan langkah-langkah ke depan.
Menurut Dr. Musa, jika masalah ini tidak segera ditangani, akan berdampak buruk pada persatuan masyarakat Kabupaten Tebo yang dikenal majemuk. Beliau menyatakan bahwa Lembaga Adat Melayu Jambi akan melibatkan Forkopimda dan Bawaslu Tebo dalam waktu dekat guna merespons isu ini dengan tepat.
Tidak hanya tokoh lokal, perhatian juga datang dari tokoh Nasional. Ketua Umum Persatuan Masyarakat Tebo (PERMATO), Hamdan, SH, M.Si, yang saat ini berada di Jakarta, turut menyampaikan kekecewaannya.
Beliau menegaskan bahwa pernyataan Siswanto melukai kerukunan yang telah terjalin di Tebo selama bertahun-tahun.
“Saya bersama beberapa Anggota DPR RI dan DPD RI asal Jambi sangat terkejut dan menyayangkan insiden ini,” ujar Hamdan.
Beliau juga menyerukan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih wakil rakyat di masa depan. “Pilihlah dengan mempertimbangkan kualitas dan integritas, bukan sekadar popularitas,” tambahnya.
Ditengah memanasnya suhu Politik jelang Pilkada Tebo, insiden ini menambah ketegangan yang berpotensi memperkeruh situasi.
Berbagai tokoh menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, sementara pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan TEGAS untuk mencegah isu ini semakin meluas.
Kasus ini menjadi ujian bagi Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak Hukum untuk menjaga stabilitas serta menindak pernyataan yang memecah belah persatuan masyarakat.
Disisi lain, ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menghadapi dinamika Politik yang kian kompleks.(*)
Dewan Redaksi