Wisuda Angkatan Ke VII Unipas Morotai di Warnai Tumpukan Masalah

IMG 20251108 WA0000

MOROTAI | Go Indonesia.id – Rapat Pleno terbuka wisuda angkatan ke VII tahun akademik 2024/2025 terdapat banyak masalah, mulai dari pelarangan liputan oleh wartawan di depan, pelayanan atau fasilitas yang tidak maksimal, hingga menurunnya jumlah wisudawan dan beberapa masalah lainnya yang keluhkan wisudawan, kamis (06/11/25).

Sidang terbuka, Senat Universitas Pasifik Morotai, Wisuda Program Sarjana Angkatan ke VII Tahun Akademik 2024-2025 ini dilaksanakan di Gedung Islamis Center pulau morotai pada kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIT.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Advertisement

Berdasarkan pantauan Go Indonesia.id, acara wisuda kali ini ditaburi berbagai masalah hingga hal kontroversi yang dilakukan panitia pelaksana kegiatan tersebut, seperti pelarangan liputan kepada wartawan di posisi depan dalam hal pengambilan gambar atau shooting.

“Aty, salah satu panitia kegiatan pelaksana wisudah sempat bertindak membatasi hingga meminta salah satu wartawan meninggalkan posisi liputan nya”. Selain itu Fay dan beberapa panitia lainnya juga memberikan perlakuan yang sama kepada salah satu wartawan yang hendak meliput di depan.

Disamping itu, beberapa masalah yang terjadi saat acara wisuda berlangsung yaitu terdapat keluhan puluhan orang tua dari para wisudawan karena tidak mendapatkan tempat duduk atau kursi yang disediakan pantia, padahal sebagian besar mereka membawa undangan.

“Masita, salah satu ibu dari wisudawan saat di interviu awak media, mengaku sangat kecewa dengan pelayanan panitia dari sisi fasilitas, pasalnya ia dan beberapa keluarga nya tidak mendapatkan kusri dan harus berdiri selama proses kegiatan”.

“Hal senada juga di alami As salah satu bapak dari wisudawan, yang menguraikan keluhan yang sama kepada awak media, As mengaku tidak mendapatkan tempat duduk sehingga harus berdiri dan sering keluar mencari tempat duduk karena kecapean berdiri”.

Masalah lain yang dialami seluruh calon wisudawan yaitu mengenai adanya tagihan uang toga atau atribut wisuda sebesar Rp200.000 perorang yang tidak sesuai.
Pasalnya, beberapa wisudawan sempat mengaku bahwa menerima atribut bekas.

“Sutikno, kepada media mengatakan banyak rekan-rekan nya diberikan atribut berupa toga, gordong dan baju wisudah yang bekas”.

Terlepas dari itu, masalah yang dialami secara kelembagaan yaitu menurunnya jumlah wisudawan angkatan ke VII tahun akademik 2024-2025 ini memiliki selisih sangat jauh jika dibandingkan dengan tahun akademik 2023/2024 kamarin.

Wisuda angkatan ke VII ini, Unipas hanya melahirkan 189 wisudawan, angka ini terbilang sangat jauh bila dibandingkan dengan angkatan ke VI tahun 2024 kemarin yaitu 270 wisudawan.

“Jihar, ketua panitia saat dikonfirmasi awak media melalui telepon WhatshApp, mengaku tidak pernah mengeluarkan perintah maupun instruksi mengenai larangan liputan di posisi depan, bahkan Jihar mengaku tidak perna dikoordinasikan oleh rekan-rekan panitianya”.

Reporter (Ode).


Advertisement

Pos terkait