Banyuwangi Luncurkan Film Lokal “Rindu yang Bertepi” pada Gala Premiere 15 Desember 2024

IMG 20241217 WA0006

BANYUWANGI | Go Indonesia.id – Seniman dan sineas Banyuwangi siap unjuk talenta melalui film berjudul “Rindu yang Bertepi,” yang akan tayang perdana pada gala premiere di tiga bioskop di Banyuwangi pada 15 Desember 2024.

Film ini merupakan hasil produksi rumah produksi lokal, Chandra Abhipraya, yang menjadi wadah bagi para sineas di kawasan tersebut.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rohman, menyatakan kebanggaannya atas keberadaan rumah produksi lokal tersebut.

“Kami sangat bangga, sebuah daerah kecil seperti Banyuwangi kini memiliki Production House yang mampu memproduksi film.

Harapannya, film ini diterima baik oleh masyarakat dan menjadi langkah awal untuk menghasilkan karya-karya baru yang akan berkompetisi di kancah film nasional,” ujarnya.

IMG 20241217 WA0007

Menariknya, seluruh pemain dan tim kreatif yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah warga asli Banyuwangi. “Semua pelaku di balik film ini berasal dari Banyuwangi, dan kami berharap mereka bisa tetap produktif di masa depan,” tambah Taufik.

Idrus Efendi, produser film “Rindu yang Bertepi,” mengungkapkan motivasinya untuk memulai proyek ini berasal dari keinginan untuk memberdayakan talenta lokal. “Kami ingin warga Banyuwangi tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam industri film. Banyak Production House dari luar yang melakukan syuting di Banyuwangi tanpa melibatkan masyarakat setempat,” tegas Idrus.

Sutradara film, Stanie Hanief, juga menyampaikan pentingnya dukungan dari Idrus Efendi dalam proses kreatif film tersebut.

Ia berharap film ini dapat menjadi batu loncatan bagi sineas Banyuwangi untuk berkarya lebih banyak lagi. “Film ini mengandung pesan moral tentang kesadaran, perjuangan, dan kerja keras, serta tetap berpasrah kepada Sang Pencipta,” ujarnya.

Dengan latar sejumlah objek wisata di Banyuwangi, film ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai motivasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dalam menghadapi kesulitan. “Semangat perjuangan tokoh dalam film ini yang mencari ibunya tanpa lelah diharapkan bisa menginspirasi penonton,” tambah Stanie.

Yon, salah satu seniman kawakan yang berperan dalam film ini, menyatakan bahwa keberadaan rumah produksi lokal adalah kunci untuk mengembangkan ekspresi seni di Banyuwangi.

“Harapan kami para pelaku seni akhirnya terwujud dengan hadirnya PH lokal ini, yang mampu mendorong generasi muda untuk berkarya,” tutupnya.

Dengan semangat lokalitas dan kreativitas, “Rindu yang Bertepi” diharapkan dapat mengangkat nama Banyuwangi di dunia perfilman nasional.

Reporter : (Indah Razak)


Advertisement

Pos terkait