Dua Pebisnis Furniture Jepara Membuka Peluang di Kabupaten Bone

IMG 20250105 WA0042

BONE | Go Indonesia.id– Kota Jepara, dikenal sebagai pusat seni ukir dan furniture berkualitas, terus menjadi inspirasi bagi banyak pebisnis di seluruh Indonesia.(5/1/25)

Keindahan seni ukirnya yang unik tidak hanya memikat pasar lokal, tetapi juga membuka peluang usaha di berbagai daerah.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Kisah sukses dua ibu rumah tangga asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yakni Erna dan Ria, menjadi bukti nyata bagaimana seni ukir Jepara mampu merambah pasar luar pulau.

Erna (38), telah menjalankan bisnis furniture Jepara selama enam tahun. Ia mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada seni ukir Jepara berawal dari eksplorasi melalui internet.

“Detail ukiran Jepara sangat memukau, dan itu membuat saya tertarik untuk membawanya ke Bone.

Saya melihat potensi besar untuk memperkenalkan produk ini di sini,” ujarnya .

Ria (31), yang baru memulai usahanya satu tahun lalu, memiliki cerita serupa. Dengan dukungan keluarga, ia memutuskan untuk ikut terjun di bisnis ini.

“Saudara saya sudah lama menjalani usaha ini, dan saya melihat banyak peluang di bidang ini. Itu yang mendorong saya untuk memulai,” jelas Ria

Kedua pengusaha ini sepakat bahwa perjalanan membangun bisnis tidaklah mudah. Erna berbagi pengalaman menghadapi tantangan logistik, terutama pengiriman dari Jawa ke Sulawesi.

“Masalah pengiriman sering kali menjadi kendala, seperti keterlambatan atau kerusakan barang. Tapi dari situ saya banyak belajar untuk lebih matang mengelola usaha,” ungkapnya.

Sementara itu, Ria harus berjuang membangun kepercayaan pelanggan di awal usahanya.

“Pelanggan awalnya ragu karena saya masih baru. Tapi saya terus berusaha menunjukkan kualitas produk dan layanan saya,” tambahnya.

Kualitas produk mereka mendapatkan apresiasi dari pelanggan. Rahmat (45), seorang guru, memuji detail ukiran yang kokoh dan indah. Sedangkan Asse (39), pelanggan Ria, merasa puas dengan transparansi proses produksi yang dijalankan.

Saiful Muchlis, seorang dosen ekonomi di UIN Alauddin Makassar, menilai bahwa benchmark ke daerah seperti Jepara adalah langkah strategis untuk mendorong kreativitas pengrajin Sulawesi Selatan.

“Produk furniture Jepara sangat inspiratif dan patut dicontoh. Banyak pengusaha memesan produk seperti mimbar masjid dan perabot rumah tangga dari sana karena keindahan dan kualitasnya,” katanya (16/12/2024).

Ia juga menambahkan bahwa potensi pengrajin di Sulawesi Selatan sebenarnya besar, tetapi masih kurang dimanfaatkan secara maksimal.

“Pengelolaan sumber daya alam di Sulawesi Selatan perlu ditingkatkan agar mampu menciptakan produk dengan nilai tambah ekonomi yang tinggi, seperti yang dilakukan di Jawa dan Bali,” tambahnya.

Kini, Erna dan Ria memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar. Erna menggunakan Facebook dan WhatsApp, sedangkan Ria memanfaatkan Instagram untuk memberikan informasi kepada pelanggannya.

“Bagi saya, ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga melestarikan seni ukir sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar,” ujar Erna.

Ria berharap ke depannya dapat membuka toko furniture yang juga berfungsi sebagai pusat edukasi seni ukir Jepara di Bone.

Kisah mereka menunjukkan bahwa ketertarikan pada budaya, inovasi dalam bisnis, dan pemanfaatan teknologi dapat menjadi kunci keberhasilan.

Dengan inspirasi dari Jepara, Sulawesi Selatan memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor kerajinan dan meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.

Reporter : Suryanintia


Advertisement

Pos terkait