SAGULUNG,BATAM | Go Indonesia.id-Sudah lebih dari dua dekade, sejak tahun 2001 dan 2003, warga RW.01 Griya Sagulung Permai: DM. Chandra, RW, RT dan Tokoh Masyarakat dengan penuh kesabaran berjuang untuk mendapatkan hak Fasum (Fasilitas Umum) yang semestinya menjadi milik mereka.senin(23/9/24)
Ironisnya, meskipun perjuangan panjang telah ditempuh, suara mereka tak kunjung direspons oleh BP Batam saat itu. Bahkan, di tahun 2004, fasum yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat luas malah diberikan izin untuk kepentingan pribadi sebuah perusahaan, sebuah keputusan yang jelas mencederai rasa keadilan.
Advertisement
Mengapa kepentingan segelintir pihak lebih diutamakan dibanding hak masyarakat banyak..?
Pertanyaan ini mengusik hati setiap warga, Bukankah Fasum adalah milik bersama, hak setiap orang yang tinggal dan hidup di RW.01?
Kini, di tahun 2024, harapan itu kembali bersemi. Warga telah bertemu langsung di acara silaturahmi dengan Kepala BP Batam, H. Muhammad Rudi, yang dengan tegas menyampaikan bahwa Fasum tersebut akan dikembalikan kepada masyarakat, sebagaimana mestinya sesuai aturan aset pemerintah.
Namun, proses ini tersendat oleh oleh ulah PT yang menolak menerima pengembalian dana UWTO dari BP. Batam.
Di bawah kepemimpinan H. Muhammad Rudi, telah melaksanakan tugas sesuai ketentuan, namun sayangnya niat baik ini terhambat oleh kepentingan pribadi perusahaan dan ulah oknum2 tertentu di BP sebelum beliau menjabat, seharusnya petugas BP, sebelum menyetujui permohonan, harus cek dan turun terlebih dulu ke lokasi, apakah ada hak kepentingan masyarakat banyak di lokasi tersebut.
Sekarang, semua sorotan tertuju pada DPRD, lembaga yang sejatinya memiliki tanggung jawab moral dan wewenang untuk menyelesaikan masalah ini.
Mereka yang berjanji akan memperjuangkan kepentingan masyarakat dan dipilih dan digaji dari uang rakyat, namun di saat rakyat memerlukan mereka, kemana mereka pergi?
Bahkan ada anggota dewan yang tinggal di wilayah ini, yang seharusnya jadi corong dan ujung tombak dalam penyelesaian kasus ini, namun kontribusi nyata yang diharapkan justru nihil.
Ketika rakyat berjuang, mereka malah sibuk mencari-cari kesalahan rakyat, bukan berterima kasih.
DPRD, di manakah keberpihakanmu?
Salah seorang Tokoh Maayarakat DM. Chandra sanggat prihatin, saat rakyat menangis dan menjerit meminta haknya, janji-janji politik sebelum terpilih seakan hanya angin lalu.
Bukankah kalian yang bersumpah untuk membela kepentingan rakyat? Jangan biarkan masalah ini dipolitisasi hanya demi keuntungan segelintir orang.
Rakyat butuh aksi nyata, bukan sekadar retorika dan Omon2 belaka, dan hal yang tidak pantas anggota Dewan malah mengajak berdebat dengan masyarakat yang sudah mendoβakan dan memilih mereka, ini hal yang sangat memalukan.
Pemko Batam juga telah berjuang untuk kepentingan warga dan mengirimkan surat resmi, namun penyelesaian akhir tetap menunggu tindakan konkret dari BP dan PT.
Sebenarnya Jika benar wakil rakyat memiliki keberanian, ini saatnya untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar berjuang untuk rakyat, bukan sekadar duduk di kursi kekuasaan.
Kepada masyarakat yang peduli, kami salut.*
DM.Chandra berharap,
Warga RW.01 harus terus berjuang, meski tanpa fasilitas kekuatan dan jabatan tetap berjuang dimana yang seharusnya menjadi hak mereka, tak gentar dengan segala keterbatasan, Mereka tak menunggu janji palsu, namun terus melangkah, mencari jalan demi kebaikan bersama.
Semoga dengan ikhtiar dan doa yang tulus, Allah SWT akan membuka jalan dan memberikan keadilan yang selama ini dicari.
Kami percaya, perjuangan ini adalah jihad yang akan dikenang.
Kita tak akan berhenti sampai hak masyarakat kembali, dan keadilan ditegakkan, mari RW, RT,
Tokoh Masyarakat dan Warga yang masih peduli mari kita tetap solid dan bergandeng tangan, percayalah, Allah SWT akan membalah dari setiap nafas dan langkah perjuangan ini.
Oleh : DM. Chandra, CS
Reporter : AA Nasution
Advertisement
