Manjalang Mamak: Tradisi Lebaran di Ranah Minang

IMG 20250402 WA0010

DHARMASRAYA | Go Indonesia.id_ Selendang emas tenunan Bali
Elok dipakai untuk menari
Manjalang perekat diri
Di hari raya Idul Fitri

“Jauah cinto mancinto, dakek jalang manjalang”β€”ungkapan ini menggambarkan makna mendalam bahwa jika kita berjauhan, kita harus tetap menanamkan rasa cinta dan keinginan untuk saling bertemu.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Tradisi di Ranah Minang masih kental dengan budaya “Manjalang Niniak Mamak” yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Salah satu daerah yang masih melestarikan tradisi ini adalah Nagari Sinamar, Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.(2/4/25).IMG 20250402 WA0011 1

Tradisi yang Terus Dilestarikan

Manjalang Niniak Mamak merupakan tradisi turun-temurun yang tetap dijalankan setiap tahun seusai lebaran. Acara ini biasanya dilaksanakan pada hari kedua atau ketiga Idul Fitri oleh seluruh masyarakat Nagari Sinamar.

Manjalang Niniak Mamak bukan sekadar kunjungan, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi, meminta maaf, dan memohon restu dari para pemuka adat. Tradisi ini adalah simbol budaya yang harus dijaga agar tidak tergerus zaman, karena merupakan warisan leluhur yang diwariskan kepada anak cucu.

Prosesi Manjalang Mamak

Saat tim Go Indonesia mengikuti acara ini, terlihat bahwa prosesi dimulai dengan berkumpulnya para Niniak Mamak atau penghulu kaum yang nantinya akan menuju rumah gadang. Acara yang digelar pada Selasa, 1 April 2025 ini diiringi oleh arak-arakan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Sepanjang perjalanan, para peserta melantunkan syair-syair adat dengan diiringi musik tradisional Minang, Talempong Pacik.

Dalam tradisi nenek moyang, Manjalang Mamak merupakan wujud penghormatan kepada para Niniak Mamak yang memiliki nilai religius, ukhuwah, dan akhlak. Sebagai bentuk penghormatan, acara ini juga diikuti dengan salam samba, yang menegaskan bahwa Niniak Mamak harus dimuliakan.

Para peserta mengenakan pakaian adat lengkap, seperti pemangku adat, Bundo Kanduang dengan baju kurung basiba, serta membawa makanan yang nantinya disantap bersama. Ajang ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berkomunikasi langsung dengan pemimpin adat mereka, seperti Niniak Mamak, Dubalang, Bundo Kanduang, serta perangkat adat dan pemerintah nagari.

Tradisi Manjalang Niniak Mamak merupakan warisan budaya yang tidak hanya mempererat hubungan kekerabatan, tetapi juga menjaga nilai-nilai adat dan religius dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.

Reporter: Amat


Advertisement

Pos terkait