Pemaknaan Pesan ” Peziarah Pengharapan “

IMG 20250720 WA0023

NTT | Go Indonesia.id_ Mendeteksi Perjalanan Misioner Keliling Nusa Tenggara Timur, seorang *Lukas Onek Narek, SH* dari kabupaten ke kabupaten dan dari desa ke desa di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur sambil menyerukan spirit : *”Selamatkan Ibu Bumi, Diri Kita dan Anak Cucu”* adalah sebuah model perwujudan pemaknaan pesan Tahun Yubilium Suci 2025, yang bertemakan :
*”Peziarah Pengharapan”*.

*Tahun Yubileum*

Bacaan Lainnya

Advertisement

Tahun Yubileum adalah perayaan istimewa dalam Gereja Katolik yang dirayakan setiap 25 tahun sebagai momen rahmat dan pembaruan iman.

*Peziarah Pengharapan*

*”Peziarah Pengharapan” atau “Pilgrims of Hope”* adalah tema yang diusung Gereja Katolik sejagat untuk Tahun Yubileum 2025. Tema ini mengajak umat beriman untuk menjadi peziarah, melakukan perjalanan rohani, memperbarui iman dan harapan mereka kepada kasih Tuhan. Pun pula, menjadi pembawa harapan bagi umat manusia, bagi dunia seutuhnya .
*Peziarah Pengharapan,*
merupakan tema yang menekankan pentingnya perjalanan rohani, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara batiniah.

*_Makna Ziarah_* :
Perjalanan ziarah melambangkan pencarian makna hidup, usaha untuk menemukan kedekatan dengan Tuhan, dan memperbaharui iman.
Panggilan untuk Menjadi Saksi Harapan.
Tema ini mengajak umat untuk menjadi pembawa terang Kristus, mewujudkan kasih, persaudaraan, perdamaian, dan solidaritas dengan sesama.

*_Tujuan Ziarah_*
Peziarah Pengharapan bukan hanya tentang mengunjungi tempat-tempat suci, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih baik dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan sekitar, lingkungan hidup.
Dengan kata lain, *”Peziarah Pengharapan”* adalah seruan bagi umat Katolik untuk menjadi agen perubahan positif, membawa harapan dan kasih Tuhan ke dalam dunia yang penuh tantangan, serta menjalani hidup dengan penuh iman, pengharapan, dan kasih.

*_Perjalanan Misioner Aktifis Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup_*

*”Adalah menarik, mengkaji perjalanan misioner aktifis kemanusianan dan Lingkungan Hidup seorang Lukas Onek Narek, SH yang adalah juga politisi senior Nusa Tenggara Timur,”* ungkap bapak *Benediktus Bria,* pensiunan guru dan tokoh masyarakat desa Rabasa Hain, seusai kegiatan Sosialisasi Membangun Kerja Sama Kemitraan mensukseskan program *Ketahanan Pangan* sebagai *bahan baku* bagi suksesnya program *Makan Sehat Bergizi Gratis (MSBG)* dalam diskusi bersama media Fakta Hukum di aula kantor desa (Sabtu, 19-7/2025).

“Dia rela berkorban meninggalkan kampungnya, kotanya Lewoleba, kabupatennya Lembata, rela tinggalkan sanak keluarganya, berkeliling dari kabupateb ke kabupaten, dari desa ke desa berkampanye : *”Selamatkan Ibu Bumi, Diri Kita dan Anak Cucu”* adalah sebuah bentuk pemaknaan terhadap pesan Tahun Yubileum 2025 : *”Peziarah Pengharapan,”* ΔΊanjut bapa Bernardus mengurai.

Sementara *Yulius Klau, SPd,* kader Partai Gerindra, Anggota Tim Pemenangan Prabowo Gibran Kabupaten Malaka 2024 lalu mengakui kalau sangat tertarik dengan kiprah bapa Lukas Onek Narek, SH berkampanye keliling kabupaten Kupang *Selamatkan Ibu Bumi, Diri Kita dan Anak Cucu* yang dibacanya dari media sosial, media on line.
*” Sebagai kader Partai Gerindra, saya sangat tertarik dengan spirit perjuangan bapa Lukas berkeliling dari desa ke desa berniat membangun kerja sama kemitraan dengan pemerintah desa, pemerintah kabupaten dan propinsi Nusa Tenggara Timur untuk mensukseskan program Ketahanan Pangan sebagai bahan baku, pendukung suksesnya program Makan Sehat Bergizi Gratis.”*

“Kebetulan saya kenal dekat dengan bapak Lukas melalui group Tim Pemenangan Prabowo Gibra wilayah Nusa Tenggata Timur 2024 lalu. Kami sama-sama sangat getol berjuang memenangkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden baik secara langsung di lapangan maupun melalui media sosial on line. Ketertarikan saya ini, membuat saya langsung menghubungi dan sekaligus mengundang bapa Lukas per telepo untuk datang ke desa Rabasa Haerain kecamatan Malaka Barat kabupaten Malaka untuk melakukan sosialisasi, sekaligus membangun kerja sama kemitraan dengan desa Rabasa Haerain. Kebetulan kepala desanya, bapak *Agus Klau* adalah kaka saya sendiri yang bisa mengkondisikan masyarakat dan beberapa kepala desa untuk hadir sesuai tuntutan bapak Lukas, kader Partai Gerindra Propinsi Nusa Tenggara Timur ini,” urai Yulius lanjut.

“Bapak Lukas Onek Narek, SH dengan bendera PT Momen Global International mengawal kegiatan sosialisasi dan membangun kerja sama kemitraan dengan desa Rabasa Haerain kecamatan Malaka Barat, kabupaten Malaka, melanjut bersosialisasi dan membangun kerja sama kemitraan dengan pemerintah desa lainya. Saya sering mendampinginya dalam melakukan sosialisasi dan membangun kerja sama kemitraan dari desa ke desa. Bisa dikatakan, dalam spirit *Peziarah Pengharapan,* mantan anggota DPRD dua kabupaten (kabupaten Flores Timur dan kabupaten Lembata) ini, begitu getolnya dari desa ke desa mendorong sukseskan program pemerintahan Prabowo-Gibran tentang *KETAHANAN PANGAN* dan *MAKAN SEHAT BERGIZI GRATIS (MSBG).* di desa-desa se Nusa Tenggara Timur”, kata Yulius mengungkap kesan.

Bagi Lukas, seluruh produk program Ketahanan Pangan yang mencakupi produk pangan sendiri (padi, jagung, dll), sayur-sayuran (hortikultura), buah-buahan dan lauk pauk (peternakan dan perikanan) harus didorong dan didukung menjadi bahan baku Makan Sehat Bergizi Gratis. Selain mendorong unit-unit pertanian pangan, usaha sayur-sayuran (hortikultura), buah-buahan, peternakan, perikanan dan usaha ekonomi masyarakat di desa dapat bertumbuh dan hidup. Masyarakat desa setempat harus berkomitmen menjadi penyedia (suplayer) bahan baku bagi Makanan Sehat Bergizi Gratis (MSBG). Dana pengadaan bahan baku MSBG akan berputar hanya di dalam desa setempat. Ekonomi-keuangan masyarakat di desa-desa akan hidup.

Ketersediaan bahan baku MSBG ini pun diharapkan tidak hanya sekedar mengandung kadar GIZI, tetapi harus benar-benar SEHAT. Artinya seluruh produk Ketahanan Pangan harus benar-benar organik, bebas kimia (non organik).

Sektor pertanian dan peternakan yang menjadi basis suksesnya program Ketahanan Pangan, harus menjadi pilot projec penerapat sistem pertanian-peternakan yang benar-benar organik, bebas kimia. Makanan dan minuman yang disiapkan sebagai menu makan anak-cucu benar-benar *BERGIZI* tetapi harus *SEHAT,* bebas kimia.
Dengan demikian, kita telah ikut ambil bagian dalam tugas misioner *Selamatkan Ibu Bumi, Diri Kita dan Anak Cucu,* sebagai pemaknaan pesan *”Peziarah Pengharapan”* tema Tahun Yubilium 2025, tegas Lukas dalam sosialisasinya dari desa ke desa se-kabupaten Malaka dan kabupaten lainnya se-propinsi Nusa Tenggara Timur.

Yulius Klau, SPd yang selalu sering mendampingi bapa Lukas berkeliling dari desa ke desa di kabupaten Malaka, mengakui kalau bapa Lukas sangat kreatif-inovatif dalam melakukan karya misionernya *Selamatkan Ibu Bumi, Diri Kita dan Anak Cucu* dengan mengejawantakan seluruh program pemerintah *Prabowo-Gibran,* dalam *terang iman Gereja Katolik* sebagai pemaknaan dan perwujudan pesan *Peziarah Pengharapan.*

(Redaksi) / YK


Advertisement

Pos terkait