ENDE | Go Indonesi.id-Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh PVMBG maka sejak 5 November 2024 Gunung Iya di Ende, Nusa Tenggara Timur dinaikan statusnya menjadi LEVEL III (SIAGA) dari sebelumnya berstatus LEVEL II (WASPADA).
Ini berdasarkan aktifitas kegempaan yang terekam sejak 1 Oktober hingga 5 November 2024. Peningkatan aktifitas ini adalah yang pertama sejak tahun 2016
Gempaan yang terekam pada periode tanggal 1 Oktober 2024–4 November 2024, 28 kali Gempa Tremor Harmonik, 77 kali Gempa Tremor Non Harmonik, 2 kali Gempa Tornillo, 3 kali Gempa Low Frekuensi, 2 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 173 kali Gempa Vulkanik Dalam, 63 kali Gempa Tektonik Lokal, 56 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Gempa Tremor Menerus amplitudo 1–1,8 mm, dominan 1,5 mm.
Kegempaan Gunung Iya periode ini didominasi Gempa Tremor Harmonik, Gempa Tremor Non Harmonik, Gempa Tremor Menerus, dan Gempa Vulkanik
Peningkatan gempa ini menandakan adanya aktifitas magma yang naik ke permukaan menuju ke kawah. Gunung api ini merupakan gunung api strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671 hingga erupsi terakhir tahun 1969, dengan selang waktu erupsi antara 1–60 tahun.
Gunung Iya dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung.Iya di Jl. Ikan Paus, Tewejangga, Kel. Paupanda, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur.
Karakter erupsi Gunung Iya pada umumnya berlangsung di kawah utama berupa erupsi magmatik yang menghasilkan abu vulkanik, lontaran batu pijar, dan aliran lava disertai dengan adanya runtuhan pada puncak.
Terdapat rekahan berkembang di sekeliling kawah aktif Gunung Iya yang menunjukkan zona lemah di dalam gunungapi. Rekahan ini yang kemungkinan akan mengakibatkan longsoran besar ke arah laut jika terjadi erupsi Gunung Iya yang akan datang.
SEJARAH ERUPSI
Catatan erupsi Gunung Iya sudah tercatat sejak tahun 1671 dan Gunung ini terakhir menunjukan aktifitasnya pada tahun 1969, Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 618 meter
Pada 27 Januari 1969 Gunung ini meletus dan mengeluarkan kolom asap setinggi 5000 meter, letusan ini menyemburkan hujan batu disekitar lereng gunung selama 3 jam. Suara gemuruh dari letusan gunung ini terdengar beberapa kali dari pukul 4 subuh hingga 11 siang.
Berdasarkan data Volcano Discovery, letusan terbesar Gunung Iya terjadi tahun 1671 dan 1969 dengan skala VEI 3. Pada saat itu Gunung Iya mengeluarkan kolom asap hitam dengan ketinggian 5000 meter dan mengirim aliran abu panas serta lontaran batu panas yang merusak satu perkampungan kecil. Berdasarkan laporan Volcano Discovery dari letusan ini menyebabkan 1 orang meninggal dan merusak 287 rumah di lereng gunung.
GUNUNG MEJA DAN GUNUNG ROJA
Gunung Iya ini hanya berjak sekitar 5 km dari Kota Ende, namun beruntung karena walau jaraknya sangat dekat, Kota Ende ini terlindungi oleh Gunung Meja dan Gunung Roja ditambah arah letusan Gunung Iya ini mengarah ke selatan.
POTENSI TSUNAMI
Gunung Iya memiliki letak yang sama seperti Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang meletus pada April 2024 yaitu sama-sama berada didekat atau disisi dari lautan.
Potensi Tsunami dari Gunung Iya dikhawatirkan jika bagian selatan dari Gunung ini jatuh atau longsor ke arah lautan karena secara bentuk Gunung Iya ini memiliki kawah yang mengarah ke lautan berbentuk rekahan yang dimana terdapat dinding kawah yang memisahkan dengan lautan
Walau dalam sejarahnya, Gunung Iya ini belum pernah memicu tsunami dari letusannya namun berdasarkan bentuk kawahnya yang mengarah ke lautan maka patut di waspadai jika gunung ini meletus hebat dan merubuhkan dinding kawahnya ke arah laut yang dimana jika itu terjadi maka bisa menyebabkan tsunami.
REKOMENDASI
Berikut rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG untuk masyarakat disekitar Gunung Iya
1. Masyarakat di sekitar Gunung. Iya dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan tidak mendekati kawasan dan tidak melakukan aktivitas, baik darat dan laut di dalam radius 3 km dari kawah aktif Gunung Iya serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas
2. Masyarakat di sekitar Gunung Iya diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Iya, dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Ende dan BPBD Provinsi Nusa Tenggara
3. Pemerintah Daerah dan BPBD agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Nusa Tenggara di Jl. Mahoni, Kel. Kota Raja, Kec. Ende Utara. Kab. Ende, atau Pos Pengamatan Gunung Iya di Jl Ikan Paus, Tewejangga, Paupanda, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur.
Mungkin sekian informasi singkat mengenai aktifitas Gunung Iya. Semoga Gunung ini hanya beraktifitas biasa saja yang tidak membahayakan, di khususkan untuk masyarakat agar tidak mudah percaya tentang isu hoax mengenai Gunung Iya yang tidak ada sumber jelasnya.
Sumber : rangkuman dari Volcano Discovery, PVMBG, Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) Kumparan.
Reporter : Hubertus