JAMBI | Go Indonesia.id – Bandar besar narkoba Jambi yang dikenal dengan nama Tikui, bersama Ameng, ditangkap oleh tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jambi di Kota Jambi dan telah diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (12/10/2024).
Mereka berangkat melalui Bandara Sultan Thaha Jambi dengan pengawalan ketat dari Resmob Polda Jambi dan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri sekitar pukul 17:00 WIB.
Advertisement
Selain Tikui dan Ameng, seorang pria berinisial M yang juga ditangkap bersama mereka turut diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mabes Polri. Ketiganya terlihat kompak mengenakan hoodie saat digiring melewati pintu keberangkatan bandara, mencerminkan keseriusan penanganan kasus ini.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengungkapkan bahwa Tikui dan Ameng adalah saudara kandung Helen, bandar narkoba lain yang sebelumnya ditangkap. Ketiganya diduga memiliki peran besar dalam mengendalikan peredaran Narkoba di Jambi dan sekitarnya. “Tikui dan Ameng adalah bandar sekelas Helen, mereka mengendalikan jaringan narkoba di Jambi,” ujar Mukti.
Tak hanya itu, penyelidikan atas aset Tikui, Ameng, dan Helen di Kota Jambi juga sedang dilakukan terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Polisi berupaya untuk melacak seluruh aliran dana dan kekayaan yang diperoleh dari hasil aktivitas Narkotika mereka.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa ketiga tersangka ditangkap di lokasi berbeda di Kota Jambi. “Tiga pelaku berinisial T, A, dan M berhasil kami amankan,” ungkap Mulia. Saat ini, tim penyidik masih terus melakukan penelusuran untuk mengumpulkan barang bukti tambahan terkait aktivitas jaringan Narkoba tersebut.
Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan pukulan besar bagi sindikat narkoba yang selama ini beroperasi di wilayah Jambi. “Kami berharap dengan membawa mereka ke Jakarta, investigasi dapat lebih mendalam dan membongkar jaringan yang lebih luas,” tambah Mulia.
Langkah tegas ini diharapkan akan mempersempit ruang gerak peredaran Narkotika di Indonesia, khususnya di Jambi, serta menekan aktivitas jaringan narkoba yang terus mengancam generasi muda.(*)
Dewan Redaksi
Advertisement
