TANJUNGPINANG | GoIndonesia.id – Ikan Salai Tongkol kini menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat Tanjungpinang dan menjadi buah tangan pilihan bagi wisatawan, terutama yang datang dari Singapura, Malaysia, Batam, hingga Jakarta.
Kisah sukses ini datang dari Marisa, pelaku UMKM asal Natuna yang kini menetap dan mengembangkan usahanya di Tanjungpinang. Pada Sabtu (17/5/2025), ia menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai sejak tahun 2021 hanya dengan modal Rp100.000.
Advertisement
Kini, Marisa mampu memproduksi hingga 50 kg ikan salai per hari dengan brand “Marisa Ikan Salai.”
Menurut Marisa, daya tarik utama dari produknya terletak pada rasa khas yang tidak amis karena proses produksinya dilakukan secara alami.
Ia hanya menggunakan ikan tongkol putih segar yang diperoleh langsung dari Tanjungpinang dan Bintan.
“Kalau ikan masih keras, itu tandanya masih segar,” ujarnya.
Dalam proses pengolahan, ikan tongkol dibelah dua, dibersihkan dengan air mengalir, lalu ditaburi garam.
Proses pengasapan dilakukan menggunakan tempurung dan patok kelapa, berlangsung selama 3–4 jam agar matangnya merata dan menghasilkan rasa yang lezat. Dari 50 kg ikan, proses pembakaran dibagi menjadi dua sesi.
Meski belum banyak menerima bantuan dari pemerintah daerah maupun provinsi, Marisa tetap optimis dan semangat menjalankan usahanya.
Bersama suami dan anaknya, ia terus mengembangkan usahanya, termasuk dalam hal kemasan yang kini tampil lebih menarik.
Pemasaran dilakukan secara online melalui WhatsApp. Harga jual untuk 1 kg ikan salai tongkol putih adalah Rp65.000.
Selain ikan salai, Marisa juga menjual kuliner khas Natuna seperti kue jongkong anak dare, pepok ubi (cemboro), dan kue talam. Baginya, menghadirkan makanan khas daerah bisa menjadi pengobat rindu kampung halaman bagi perantau.
“Alhamdulillah, omset dari usaha tongkol salai sudah mencapai Rp10 juta per bulan. Ini akan saya wariskan untuk anak-anak saya,” ucap Marisa penuh syukur.
Ikan salai tongkol ini pun bisa diolah menjadi berbagai hidangan, seperti sambal, asam pedas, cili pedas, bahkan rendang yang kini sedang ia perkenalkan ke konsumen.
Reporter: Sudirmanto
Advertisement
