Petani Singkong Geram Diperlakukan Pengusaha Tapioka Di Perlakukan Tidak Adil

1 2675

LAMPUNG TIMUR | Go Indonesia.id--Petani singkong di Lampung Timur kecewa marah besar Mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh perusahaan pengolah singkong se-Lampung yang dinilai mengeksploitasi hasil jerih payah mereka.

demonstrasi damai sebelumnya, yang telah berhasil menyuarakan aspirasi para petani di lapangan pemkab kabupaten Lampung Timur tetap tidak di indah kan para pengusaha tapioka bahkan surat edaran gubernur pung tidak di patuhi

Bacaan Lainnya

Advertisement

Hal semacam ini memicu para petani lampung timur menjadi geram terhadap pengusaha pabrik singkong bahkan akan melakukan aksi demontrasi kembali dan serempak bah kan akan langsung menuju pabrik yang ada di lampung

Ketua Paguyuban Petani Singkong Lampung Timur, Maradoni, menyampaikan hal ini kepada awak media Selasa (7/1/2025).

Maradoni mengatakan keprihatinannya atas harga singkong yang terus merosot, menekan perekonomian petani hingga ke titik nadir dan tidak keseimbangan ekonomi khusus nya petani singkong yang akan merugi

Bah kan Potongan refraksi hingga 30% dan pengurangan bobot akibat kotoran tanah mencapai 200 kg per ton semakin memperparah keadaan. Para petani merasa terbebani oleh praktik ekonomi yang tidak adil ini. Bah kan bupati dan plt gubernur telah mengeluarkan kan dan kesepakatan bersama petani dan pengusaha tapioka dengan harga 1400 dan potongan 15% pekan lalu masih tidak di laksanakan oleh pengusaha pihak pabrik
Kami seperti dijajah secara ekonomi,” Ucap Maradoni Selalu ketua paguyuban petani singkong kab lampung timur

Ia berharap kepda media massa dapat menjadi jembatan dan mengiring suara petani yang selama ini merasa terpinggirkan dan di rugi kan

demonstrasi damai sebelumnya, yang telah berhasil menyuarakan aspirasi para petani.
Namun, kesabaran petani rupanya telah habis. Maradoni memberikan ultimatum: jika tuntutan kenaikan harga singkong tak dipenuhi hingga 11 Januari 2025, sepuluh ribu petani akan menggelar demonstrasi besar-besaran di kantor Gubernur Lampung pada 13 Januari 2025 mendatang.
Kami butuh keadilan! Dengan bantuan media, kami berharap suara kami didengar dan kesejahteraan petani singkong di Lampung Timur diperhatikan,” seru Maradoni dengan nada penuh harap dan lembut

Aksi ini menjadi sorotan penting bagi pemerintah dan dan pengelola perusahaan tapioka agar Nasib sepuluh ribu petani singkong dan masa depan pertanian di Lampung Timur kini kembali sejah tera dan tidak berada di ujung tanduk(*h)

Reporter : Hen


Advertisement

Pos terkait