MUARO JAMBI | Go Indonesia.id – Sebuah video aksi warga menghadang kapal yang melintas di kawasan keramba apung menjadi viral di media sosial. Aksi itu merupakan bentuk protes atas aktivitas kapal yang dianggap mengancam Keramba Apung, sumber utama ekonomi masyarakat Desa.
Keramba Apung di wilayah ini bukan sekadar tempat budidaya ikan. Dalam sehari, sektor ini mampu memproduksi 10 hingga 15 ton ikan, menjadikannya tumpuan utama bagi perekonomian lokal sekaligus bagian penting dalam rantai ketahanan pangan Daerah.
Advertisement
βKeramba ini mata pencaharian utama kami. Kalau rusak karena kapal-kapal yang lewat, kami bisa kehilangan segalanya,β ujar salah seorang warga yang terekam dalam video.
Warga menyebut aktivitas kapal kerap memicu gelombang air yang merusak jaring-jaring keramba dan mengancam kelangsungan usaha budidaya. Tak hanya itu, kerugian ekonomi bisa mencapai puluhan juta rupiah jika keramba rusak atau ikan lepas akibat gangguan tersebut.
Sayangnya, hingga kini belum ada langkah nyata dari pihak berwenang untuk mengatur jalur pelayaran agar tidak mengganggu zona budidaya warga. Situasi ini menimbulkan keresahan yang makin meluas di tengah masyarakat.
Warga mendesak Pemerintah Daerah dan Dinas terkait untuk segera turun tangan. βKami bukan cari ribut. Kami hanya ingin usaha kami dihargai dan dilindungi,β kata warga lainnya.
Keramba Apung yang selama ini menyuplai belasan ton ikan per hari bukan hanya menopang ekonomi desa, tapi juga memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat luas. Jika tak ada perlindungan, potensi kerugian bukan hanya dirasakan warga, tapi juga Daerah secara keseluruhan.(*)
*Redaksi*
Advertisement
