NATUNA | Go Indonesia.id β Sejumlah pekerja proyek pembangunan Kantor Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengadukan nasib mereka kepada media. Mereka mengaku belum menerima upah dari pihak kontraktor, yaitu PT Toleransi Aceh, meski proyek telah rampung 100 persen.
Pengaduan disampaikan melalui sambungan telepon pada Minggu (7/4), menyebut bahwa Direktur Cabang PT Toleransi Aceh berinisial D tidak memenuhi kewajibannya membayar gaji para pekerja. Bahkan, D disebut-sebut kerap berfoya-foya dan berkaraoke saat proyek masih berlangsung.
Advertisement
Salah satu pekerja, berinisial AN, mengungkapkan bahwa ia belum menerima gaji dengan nominal yang cukup besar. βProyeknya sudah selesai, tapi gaji kami belum dibayar. Bos itu malah sering karaokean waktu proyek jalan,β ujar AN.
Pernyataan senada juga disampaikan ML, pekerja lainnya. Ia merasa kecewa dan menyesalkan sikap tidak bertanggung jawab dari pimpinan perusahaan. βKami ini kerja banting tulang demi nafkahi keluarga. Kami mohon bantuan agar hak kami dibayarkan,β ujarnya.
Beberapa pekerja lain turut menyuarakan hal serupa. Mereka menyebut sudah mencoba menghubungi pihak manajemen berkali-kali, namun tak mendapatkan respons.
Para pekerja kini tengah mempertimbangkan untuk melaporkan kasus ini ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker). Bahkan, jika tidak ada penyelesaian dalam waktu dekat, mereka mengancam akan membongkar kembali seluruh hasil pekerjaan mereka sebagai bentuk protes.
βHak kami belum dibayar, padahal proyek sudah 100 persen selesai. Kalau tidak juga diselesaikan, kami sepakat akan bongkar semua yang sudah kami kerjakan,β kata salah satu pekerja dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak media masih berusaha melakukan konfirmasi kepada Direktur Cabang PT Toleransi Aceh berinisial D, namun belum mendapatkan tanggapan.
Reporter : Bahrullazi
Advertisement
