Jalur Mafia Ekspedisi di Free Trade Zone Malaka

Jalur Mafia Ekspedisi di Free Trade Zone Malaka

TEMBILAHAN | Go Indonesia.id – Informasi mengejutkan diterima redaksi Jelajah Perkara melalui pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku bernama Raymond Hendra Sito Sibarani.

Dalam pesannya, ia menjelaskan secara gamblang jaringan mafia yang terlibat dalam penguasaan jalur Free Trade Zone (FTZ) Malaka, termasuk peran seorang pengusaha kaya raya bernama Tiong Sheng alias Tongseng alias Thio.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Nama Tongseng muncul dalam pemberitaan sebelumnya terkait dugaan perdagangan rokok ilegal yang diduga dikendalikan oleh seorang bernama Hendra Tembilahan.

Penelusuran mengungkap bahwa Tongseng merupakan bagian dari jaringan Rimbunan Hijau Group (RH Group), sebuah konglomerasi yang dipimpin oleh Tiong Hiew King.

Menurut sumber terpercaya, Tiong Sheng, yang dikenal dengan berbagai nama di wilayah Serawak, Bintan, dan Tembilahan, mengoperasikan jaringan ekspedisi ilegal menggunakan kapal trampers (kapal pengiriman tanpa izin resmi). Jalur ini mencakup perairan Kuala Tungkal, Tembilahan, hingga Pulau Rupat, sebelum kembali ke Tembilahan.

β€œDi laut, semua bisa diatur. Aparat seperti bea cukai, Polairud, dan lainnya hanya menutup mata, meski beberapa kapal ditangkap. Itu masih dianggap kecil,” ungkap narasumber.

Sumber tersebut juga mengungkap bahwa jalur darat digunakan sebagai alternatif ketika razia laut dilakukan. Informasi pergerakan operasi razia ini konon selalu bocor dalam hitungan detik berkat “orang dalam” yang telah disuap oleh atasan Tiong Sheng.

Sumber lebih lanjut menyebutkan keterlibatan kelompok Sembilan Naga, yang bertugas menjaga jalur perdagangan ilegal tetap lancar. “Tugas mereka adalah mengamankan jalur ini. Jika jalur laut dirazia, mereka segera mengalihkan ke jalur darat,” tambah narasumber, yang meminta namanya dirahasiakan.

Meski informasi ini masih dalam tahap investigasi lebih lanjut, narasumber berjanji akan memberikan detail tambahan pada kesempatan berikutnya. β€œBesok kita lanjut, Bang,” tutupnya dengan nada hati-hati.

Sementara itu, upaya memberantas aktivitas ilegal ini menghadapi tantangan besar. Meski Aparat Hukum dilaporkan melakukan penindakan, efektivitasnya diragukan karena adanya dugaan keterlibatan oknum Aparat yang bermain mata dengan jaringan mafia ini.

Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah TEGAS untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan wilayah FTZ Malaka tidak menjadi surga bagi Praktik ilegal.(*)

Redaksi


Advertisement

Pos terkait